Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Menkes untuk Para Pemudik

Kompas.com - 09/08/2012, 19:06 WIB

KOMPAS.com - Menghadapi arus mudik lebaran, para pemudik diimbau melakukan persiapan matang dan antisipasi terhadap risiko yang bisa datang mengancam, terutama risiko kesehatan, kecelakaan dan kematian. Kepada seluruh pemudik, Menkes menganjurkan untuk memeriksa kesehatan sebelum melakukan perjalanan agar fisik tetap prima. Selain itu, persiapkan makanan dan minuman yang bersih dan sehat secukupnya, dan beristirahat yang cukup saat melakukan perjalanan.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dalam siaran pers terkait kegiatan Apel Siaga Kesiapan Bidang Kesehatan Arus Mudik Lebaran 2012 Jakarta (9/8) . Menkes juga mengingatkan para pemudik untuk berperilaku hidup bersih da sehat (PHBS) dalam perjalanan, misalnya selalu mencuci tangan pakai sabun (CTPS) sebelum makan/minum, tidak membuang sampah sembarangan, tidak buang air kecil/besar sembarangan, tidak meludah sembarangan, tidak merokok di tempat umum, dan gunakan masker untuk melindungi diri dari debu, asap dan polusi.

“Bagi para pengemudi khususnya, jangan lupa siapkan obat-obatan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dalam kendaraan dan beristirahat mengemudi setiap 4 jam. Jangan lupa untuk selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas, hati-hati mengemudi saat cuaca buruk, dan hindari penggunaan obat keras dan minuman beralkohol”, ujar Menkes pada kegiatan Apel Siaga di halaman Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta .

Lebih lanjut, Menkes mengatakan, bagi para pemudik yang sakit di perjalanan, manfaatkanlah pos-pos kesehatan yang terdapat di sepanjang jalur mudik atau fasilitas kesehatan terdekat.

Secara khusus, Menkes mengharapkan agar para penumpang senantiasa mewaspadai tindak kejahatan pembiusan yang marak terjadi di perjalanan dengan menghindari pemberian makanan/minuman dari orang yang tidak dikenal.

Pada arus mudik lebaran tahun 2012, Kemenkes menyiapkan 1468 Pos Kesehatan, yang terdiri dari : 1296 Pos Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota; 578 Pos Kesehatan Lapangan; 718 Puskesmas yang disiagakan 24 jam; 172 Pos Kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (Poskes KKP); 1554 Rumah Sakit di Sumatera Jawa dan Bali; 11 Balai dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit; dan 49 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) beserta 294 unit di wilayah kerjanya di seluruh Indonesia.

“Kemudian, dilakukan pula peningkatan sistem surveilans untuk mencegah terjadinya KLB atau wabah”, tambah Menkes

Upaya preventif lainnya juga dilakukan, seperti pemeriksaan faktor risiko kecelakaan pada pengemudi bus yang mencakup pemeriksaan tekanan darah, amfetamin, alkohol dan gula darah satu waktu.

Di samping itu, upaya kuratif yang dilakukan meliputi penyiapan rumah sakit rujukan, penyiapan seluruh Puskesmas yang berada di jalur mudik lebaran agar dapat beroperasi selama 24 jam, penyiapan pos kesehatan, serta distribusi 200 paket obat ke pos-pos kesehatan lapangan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

“Pada mudik lebaran tahun ini, sedikitnya dilibatkan 65.000 tenaga kesehatan”, kata Menkes.

Terkait arus mudik lebaran, Kemenkes juga menyiagakan Pusat Pelayanan Informasi terkait arus mudik lebaran melalui Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC) dan Posko Lebaran Sehat Kemenkes RI dengan mengakses langsung CCTV pemantauan lalu lintas dari National Traffic Management Center (NTMC) Korlantas Polri. Selain itu, dilakukan juga peningkatan jejaring kemitraan dengan lintas sektor, organisasi profesi , LSM dan swasta dalam penanganan Arus Mudik Lebaran tersebut.

Sebagai informasi tambahan, mulai 13-28 Agustus 2012 selama 24 jam, masyarakat dapat mengakses Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC) Kemenkes RI melalui nomor hotline 500-567 atau 081281562620 (sms), dan Posko Lebaran Sehat melalui nomor (021) 42877587 dan alamat email matrasehat@kemkes.go.id.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com