Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2012, 16:54 WIB

KOMPAS.com - Kemajuan pengobatan anti-HIV atau obat antiretroviral (ARV) telah memberikan harapan akan dikalahkannya penyakit HIV/AIDS yang ditemukan sejak 30 tahun lalu. Para ilmuwan pun optimis virus HIV bisa dihilangkan sama sekali dari dalam tubuh pasien.

Menurut pakar penyakit AIDS dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof.Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, pengertian sembuh dalam infeksi HIV/AIDS adalah sembuh fungsional yang berarti virusnya tetap ada, tetapi tidak berkembang. Pasien juga bisa lepas dari obat anti-HIV atau ARV.

"Orang-orang yang mendapatkan terapi ARV dan pengobatannya terkontrol bisa tetap sehat, produktif, dan hidup normal sampai puluhan tahun. Bukan hanya di dunia, di Indonesia jumlahnya ribuan yang seperti itu," katanya.

Ia menjelaskan, memang ada tiga orang yang pernah didiagnosis positif HIV, namun kini dinyatakan sembuh total. Salah satunya adalah seseorang yang menderita leukimia dan menerima transplantasi sumsum tulang belakang. Setelah ditransplantasi virusnya tak terdeteksi lagi alias sembuh total.

"Ada juga belasan orang lainnya yang virusnya sudah tidak terdeteksi lagi dalam tubuhnya dan hidup sehat. Tetapi mereka ini masih dalam pengawasan ketat para ahli," katanya.

Faktanya adalah lebih dari 70 persen orang dengan HIV/AIDS yang mendapatkan pengobatan ARV menunjukkan peningkatan CD4 atau indikator fungsi kekebalan tubuh.

Orang-orang yang berhasil mengendalikan virus HIV tersebut adalah mereka yang langsung mendapatkan obat ARV selama tiga tahun begitu didiagnosa positif HIV.

Pemberian ARV sendiri juga diwajibkan kepada ibu hamil yang positif HIV. Di beberapa negara tindakan tersebut berhasil menekan penularan HIV dari ibu kepada bayinya.

Di Indonesia sendiri cukup sulit karena tidak semua ibu hamil dites HIV. Padahal, saat ini jumlah ibu rumah tangga yang tertular HIV terus meningkat. Umumnya mereka tertular dari suami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com