Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2012, 09:23 WIB

TANYA :

Dok, saya ingin bertanya. Saya sering membersihkan gigi dan mulut dengan menggunakan mouthwash.  Tetapi mengapa lama kelamaan gigi saya menjadi tampak kuning, padahal saya sering membersihkan gigi saya.  Apakah ada efek samping penggunaan mouthwash

(Mursyid Yazid, 20, Medan)


JAWAB :

Bapak Mursyid yang baik,

Penggunaan obat kumur dianjurkan sebagai perawatan non invasif bagi pasien yang memang membutuhkan, sebagai agen antibakteri dalam rongga mulut. Penentuan pasien mana yang perlu diberikan obat kumur adalah berdasarkan pemeriksaan faktor risiko karies terlebih dahulu.

Pada pemeriksaan faktor risiko karies, informasi yang diperoleh dikumpulkan dan digunakan untuk membuat profil risiko karies, sehingga kemudian dapat menentukan perawatan yang sesuai bagi masing-masing pasien.

Model pemeriksaan ini menilai enam belas faktor risiko karies dengan skor merah, kuning, atau hijau untuk masing-masing faktor risiko tergantung kriteria yang telah ditentukan. Enam belas faktor risiko karies yang digunakan dalam model traffic light matrix yaitu:
- Saliva (air ludah)
1.     Kemampuan kelenjar saliva minor untuk memproduksi saliva
2.     Konsistensi saliva tanpa stimulasi (istirahat)
3.     pH saliva tanpa stimulasi
4.     Laju aliran saliva terstimulasi
5.     Kapasitas buffer saliva terstimulasi
- Diet
6.     Jumlah paparan gula per hari
7.     Jumlah paparan asam per hari
- Fluoride
8.    Paparan fluorinde terdahulu dan saat ini
- Oral biofilm / Plak
9.    Differential staining
10.    Komposisi
11.    Aktivitas
- Faktor modifikasi
12.    Status gigi masa lalu dan saat ini
13.    Status umum masa lalu dan saat ini
14.    Kepatuhan pasien
15.    Gaya hidup
16.    Sosial ekonomi
Serta perilaku pasien dan status penyakit.

Setelah diperoleh skor totalnya, akan diperoleh kesimpulan apakah seorang pasien memerlukan tambahan agen antibakteri yaitu obat kumur atau tidak. Kandungan aktif utama obat kumur biasanya adalah klorheksidin glukonat, alkohol, hidrogen peroksida, dan sebagainya.

Setiap merk obat kumur memiliki kandungan aktif yang sama, namun kandungan tambahannya yang berbeda-beda (seperti minyak esensial, fluor, kalsium, dan sebagainya). Ada juga beberapa merk obat kumur yang tidak mengandung alkohol.

Kandungan aktif utama dari obat kumur, yaitu klorheksidin glukonat-lah yang memiliki efek samping yang kurang baik. Yaitu dapat menimbulkan pewarnaan gigi (gigi kekuningan) jika digunakan dalam konsentrasi yang tinggi dan dalam waktu yang panjang secara terus-menerus.

Saat ini, sudah banyak produsen obat kumur yang memproduksi obat kumur dengan efek samping pewarnaan gigi yang sangat minimal, dan semua produknya telah melalui uji coba klinis dan penelitian jangka panjang. Meskipun demikian, sebaiknya penggunaan obat kumur maksimal adalah 2 minggu berturut-turut, tidak boleh lebih.

Konsultasikan lebih lanjut kepada Dokter Gigi anda, apakah saat ini anda masih memerlukan obat kumur atau tidak.

Demikian Bapak Mursyid, semoga membantu.

Salam gigi sehat.
 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com