Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Ribu Pasien Indonesia Berobat ke Malaysia Setiap Tahun

Kompas.com - 12/09/2012, 16:27 WIB

KOMPAS.com - Pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri, khususnya ke negeri tetangga, ternyata jumlahnya masih sangat tinggi. Setiap tahunnya, ada sekitar puluhan ribu pasien dari berbagai penjuru Tanah Air yang mencari layanan medis, sekaligus berwisata ke Negeri Jiran.

Menurut Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, masih tingginya jumlah pasien Indonesia yang berobat baik ke Singapura maupun Malaysia merupakan fenomena yang memprihatinkan.  Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa rumah sakit di Indonesia belum sepenuhnya dapat memberikan layanan terbaik kepada pasien.     

"Menurut National Healthcare Group International Research Development Singapore, 50 persen pasien internasional yang berobat di Singapura adalah warga Indonesia. Sedangkan rata-rata jumlah pasien Indonesia yang berobat ke Malaysia adalah 12 ribu orang per tahun," ungkap Menkes dalam sambutannya saat meresmikan Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Medik di Jakarta, Rabu (12/9/2012).

"Banyaknya kunjungan orang Indonesia yang berobat ke luar negeri tentu memprihantinkan. Mengapa kita tidak bisa memberikan layanan medis yang lebih baik untuk rakyat kita?" ungkap Menkes.

Masalah mutu serta kepuasan dalam pelayanan, diakui Menkes Nafsiah masih menjadi tantangan terbesar bagi rumah sakit di Indonesia.  Rumah sakit di Tanah Air sudah seharusnya meningkatkan kualitas pelayanan serta mengikuti tuntutan dan kebutuhan yang berkembang masyarakat agar pasien yang berobat ke luar negeri  mau kembali berobat di negeri sendiri. "Peningkatan mutu dan kualitas rumah sakit harus sesuai dengan perkembangan tuntutan dan kebutuhan," tambah Menkes.
 
Diakui Nafsiah, tantangan bagi Industri rumah sakit di Tanah Air makin berat menyusul telah diberlakukannya pasar bebas di tingkat ASEAN,  dan pasar bebas tingkat Asia Pasifik pada 2020 mendatang. Selain banyaknya pasien yang senang berobat ke luar negeri, tantangan lainnya adalah belum kompetitifnya asuransi dan penyedia layanan dalam memberikan layanan kesehatan serta mutu pelayanan rumah sakit yang belum dianggap berstandar Internasional.

Kementerian Kesehatan, lanjutnya, telah melakukan beberapa langkah pembenahan, perbaikan dan peningkatkan mutu pelayanan rumah sakit agar memenuhi standar Internasional. Kemenkes telah menetapkan kebijakan Rumah Sakit Kelas Dunia (world class hospital) dengan standar kelas dunia untuk meningkatkan daya saing pelayanan RS di kawasan Asia Tenggara dan dunia, sekaligus menarik kembali para pasien yang saat ini berobat di Tanah Air.  

RSU Bunda Medik yang diresmikan hari ini mengklaim dirinya sebagai salah satu rumah sakit modern yang diharapkan menjadi alternatif pasien Indonesia yang biasa berobat ke luar negeri. Meski belum berstandar internasional, rumah sakit ini  memiliki sejumlah peralatan dan pelayanan berteknologi canggih seperti bedah robotik dan pusat radiodiagnostik yang didalamnya memiliki fasilitas seperti CT Scan 12 slice, MRI 1,5 Tesla dan MRI Payudara.

"Kami berharap rumah sakit ini dapat menjadi tujuan berobat bagi masyarakat modern di kota Jakarta dan pasar domestik Indonesia," ungkap Direktur Pengembangan PT Bunda Medik, Ivan R Sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com