Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2012, 15:37 WIB

Kompas.com - Sebuah pepatah mengatakan, dari wajah toilet kita bisa melihat kepribadian si pemilik rumah. Sayangnya, toilet kerap dianggap sebagai tempat membuang kotoran sehingga dibuat seadanya dan kurang dipelihara.

Toilet yang bersih, nyaman, dan higienis, bukan hanya membuat pemakainya merasa betah tapi juga bisa menghindarkannya dari kuman penyebab penyakit.

"Dengan kemampuan berbagai jenis kuman untuk berkembang biak berjuta-juta kali dalam hitungan jam, toilet merupakan sumber kontaminasi berbahaya untuk sejumlah penyakit," jelas dr.Handrawan Nadesul, pemerhati kesehatan, dalam acara peluncuran Gerakan 1000 Toilet Higienis di Jakarta, Selasa 18/9/12.

Ia menambahkan, penggunaan toilet yang tidak higienis bisa menyebabkan penyakit diare hingga keputihan.

"Membilas organ intim dengan air yang terkontaminasi parasit atau jamur penyebab keputihan bisa membuat seseorang bisa keputihan," katanya.

Karenanya, toilet yang ideal seharusnya tidak cukup hanya bersih, tapi juga higienis yang berarti tidak ada kuman.

Menurut Naning, S.Adiwoso, pemrakarsa Asosiasi Toilet Indonesia, di toilet umum, sebenarnya toilet jongkok lebih sehat dibandingkan toilet duduk.

"Toilet jongkok membuat bokong dan paha tidak menempel pada area toilet, tetapi toilet duduk memang lebih nyaman, terutama untuk orangtua," katanya dalam kesempatan yang sama.

Ia mengatakan kondisi toilet umum di Indonesia sangat memprihatinkan. Dari survei toilet yang dilakukan Asosiasi Toilet Indonesia di 100 sekolah negeri, ternyata hanya 10 toilet yang layak dan bersih.

"Karena kita tinggal di negara tropis dengan kelembaban sangat tinggi, seharusnya toilet dijaga tetap kering. Air yang tertinggal di toilet bisa jadi tempat perkembangan jamur," imbuhnya.

Untuk menjaga kebersihan toilet, seharusnya toilet dibersihkan dengan disinfektan yang ramah lingkungan.

"Penggunaan bahan kimia yang membunuh semua kuman juga perlu dihindari karena ada bakteri yang sebenarnya kita butuhkan untuk pembusukan tinja," kata Handrawan.

Selain itu, toilet yang idealnya seharusnya juga tidak memiliki banyak pintu untuk meminimalkan sentuhan tangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com