Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2012, 11:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebaiknya Anda waspada apabila dalam waktu singkat, Anda yang bertubuh gemuk tiba-tiba menjadi kurus. Mungkin, perubahan berat badan ini membuat Anda girang. Tapi, tunggu dulu! Perubahan drastis berat badan merupakan salah satu indikasi awal terkena penyakit diabetes mellitus.

Diabetes mellitus atau dikenal dengan nama penyakit kencing manis, merupakan gangguan metabolisme di dalam tubuh. Penyakit ini bisa disebabkan oleh sekresi hormon insulin atau defisiensi distribusi gula dalam tubuh. Atau, bisa disebabkan keduanya. Penyakit diabetes bisa dikarenakan faktor genetik atau keturunan yang dikenal sebagai diabetes tipe I, dan diabetes tipe II yang disebabkan faktor lingkungan dan gaya hidup.

"Misalnya Anda bertubuh gemuk lalu tiba-tiba kurus, pasti merasa senang. Padahal ini indikasi awal kena diabetes melitus. Begitu juga misalnya Anda jadi sering banyak minum dan kerap buang air kecil. Anda merasa ini menyehatkan tapi bisa jadi diabetes," ujar ahli endokrinologi dan Ketua Perkumpulan Ahli Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Prof. Ahmad Rudijanto, Sp.PD-KEMD saat ditemui di Jakarta, Rabu (19/9/2012).

Indikasi-indikasi awal tentang penyakit diabetes ini kerap tidak disadari oleh masyarakat. Keterlambatan diagnosis pada pasien diabetes di seluruh dunia tertunda 5 - 10 tahun. Akibatnya, menurut Rudijanto, pasien diabetes terlambat mendapatkan perawatan dan pengobatan.

"Keterlambatan diagnosis bisa terjadi karena kesadaran awal masyarakat tentang pre diabetes masih rendah," ungkapnya.

Rudijanto menambahkan, karena keterlambatan ini maka pasien diabetes yang datang ke dokter sudah dalam kondisi komplikasi. Sehingga penanganannya pun ekstra. Untuk itu, deteksi diri sejak dini patut dilakukan.

Adapun cara dan antisipasinya ialah dengan menelaah apakah diri sendiri masuk dalam faktor resiko penderita diabetes melitus. Faktor risiko ini adalah kegemukan, faktor gaya hidup, keturunan, ibu melahirkan bayi dengan berat 4 kilogram lebih, dan memiliki hipertensi.

"Apabila Anda masuk dalam kelompok risiko tersebut, maka mulailah mengubah gaya hidup. Seperti mengatur jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh dan berolahraga 30 - 45 menit setiap hari sebagai penyeimbang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com