Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2012, 14:43 WIB

Kompas.com - Indra perasa setiap orang memang berbeda. Itu sebabnya mengapa ada orang yang tahan makanan pedas dan banyak juga yang gemar makanan asin. Sensitivitas indra pengecap itu diketahui berpengaruh pada risiko kegemukan.

Para peneliti dari Jerman melaporkan bahwa anak-anak yang obesitas memiliki indra perasa yang kurang sensitif dibandingkan dengan anak yang berat badannya normal. Itu sebabnya mengapa mereka makan lebih banyak untuk mendapatkan sensasi rasa yang sama.

Penelitian itu dilakukan kepada 193 anak sehat berusia 6-18 tahun. Sekitar separuh anak tergolong obesitas dan sisanya berbobot normal. Para peneliti menempatkan 22 strip rasa di lidah anak-anak, yang mewakili 5 jenis rasa, yakni manis, asam, asin, gurih, dan pahit. Masing-masing memiliki empat level intensitas rasa dan dua strip kosong.

Kemudian anak-anak itu diminta mengidentifikasi rasa dari strip tersebut dan membuat peringkat intensitas rasa. Setiap rasa memiliki skor.

Anak-anak yang tergolong obesitas ternyata lebih sulit membedakan rasa sehingga rata-rata mereka mendapat skor 12,6 sementara anak yang badannya normal memiliki skor 14.

Secara umum anak-anak mudah mengenali rasa manis dan asin. Namun mereka agak kesulitan mengenali rasa asin dan asam, serta asin dan gurih (umami). Anak perempuan dan yang berusia lebih tua memiliki skor lebih tinggi.

Memang, semakin bertambahnya usia akan meningkatkan kemampuan mereka mengenali rasa, tetapi tidak demikian halnya dengan anak yang obesitas. Kemampuan mengenali rasa mereka agak rendah.

Menurut penjelasan para peneliti, setiap manusia memiliki kesenangan rasa yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh gen, usia, jenis kelamin, dan kebiasaan mengenali berbagai rasa. Faktor hormonal juga berpengaruh pada pilihan rasa, terutama pada remaja.

Misalnya saja, hormon leptin yang dikaitkan dengan rasa lapar, penyimpanan lemak dan kemampuan untuk merasakan rasa manis. Pada orang yang obesitas, mereka cenderung kurang sensitif pada hormon ini. Selain itu, sirkulasi hormon insulin yang tinggi dalam darah juga akan melemahkan sel reseptor dalam hormon sehingga indra pengecap jadi kurang sensitif.

Studi sebelumnya menyebutkan, orang yang punya sensitivitas rasa tinggi biasanya makan lebih sedikit karena mereka tidak membutuhkan banyak makanan untuk mengalami sensasi rasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com