Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2012, 08:37 WIB

TANYA : 

Saya adalah ibu satu anak. Anak saya sekarang usianya 6 bulan 3 hari. Sejak awal menyusui, ASI saya Alhamdulillah berlimpah, sehingga saat anak saya usia 2 bulan 2 minggu (2 minggu sebelum habis cuti) saya berhasil nabung 50 botol 100 mililiter dalam freezer khusus ASI. Saat anak saya berusia 3 bulan dan saya kembali bekerja, ASI pun masih lancar.  Bahkan pada saat puasa kemarin, sampai baju basah dan memakai breast pad. Tetapi entah kenapa, dalam 2 minggu belakangan ini, ASI saya berkurang drastis, seharian pumping bisa hanya 500 mililiter, biasanya 1 literan. Padahal, selama saya kerja anak saya minum 700 mililiter. Makanan saya tidak berubah, sayur, buah, kacang-kacangan, dll.  Manajemen stres juga selalu saya atur. Pertanyaannya, bagaimana untuk mengembalikan ASI saya seperti dulu? Saya tidak ingin stres karena ini. Terima kasih.

(Rahmah, 24 Bekasi)


JAWAB :

Hai ibu Rahmah,

Wah, hebat nih ibu berhasil memberikan ASI eksklusif kepada buah hati tercinta! Selamat ya bu. :)

Sepertinya ibu Rahmah cemas ya dengan hasil perahan ASI-nya yang terlihat mulai menurun?

Seorang ibu menyusui yang bekerja memang kerapkali menemui tantangan dalam hal hasil ASI perahnya yang bisa naik atau turun. Banyak faktor bisa mempengaruhi berapa banyak ASI yang bisa diperah pada hari itu, misalnya: stress, usia bayi dan metode pemberian ASI perahnya. Stress di rumah, di kantor, terlalu lelah bekerja bisa pengaruh terhadap aliran ASI.

Usia bayi juga, kalau sudah diatas 6 bulan kebutuhan ASI perlahan-lahan mulai berkurang, karena kebutuhan asupan sudah mulai didapat dari Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Selanjutnya, memberikan ASI perah dengan botol dan dot juga bisa pengaruh pada produksi ASI. Karena cara menghisap pada dot berbeda dengan pada payudara, bayi jadi tidak bisa mengeluarkan ASI dari payudara secara tuntas. Padahal prinsip produksi ASI adalah: semakin sering payudara dihisap dan dikosongkan, semakin cepat dan banyak memproduksi ASI.

Ibu Rahmah, untuk selanjutnya mungkin bisa saya sarankan untuk sering skin to skin atau kelonan dengan bayi, tingkatkan frekuensi mengosongkan payudara, berhenti menggunakan botol dan dot (bila memang menggunakannya)dan silahkan baca-baca ini ya bu: http://kellymom.com/bf/got-milk/supply-worries/low-supply/ dan http://www.motherandchildhealth.com/breastfeeding/becky/increase_milk.html  

Selamat mencoba ibu, yang terpenting adalah tetap mensyukuri berapapun hasil ASI perah yang didapatkan.

Mia Sutanto, SH, LL.M, Lactation Counselor Chairwoman Indonesian Breastfeeding Mothers' Association (AIMI)
mia.sutanto@aimi-asi.org
twt: @miasutanto
 


Salam ASI!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com