Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2012, 21:04 WIB

KOMPAS.com - Prinsip dasar hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat dan beragam serta aktif secara fisik menjadi penting bagi anak dan remaja. Penting mengingat anak dan remaja berada pada periode penting untuk proses tumbuh kembangnya.

Pola makan sehat pada anak dan remaja, seperti dirilis BBC Health, akan menopang pertumbuhan dan perkembangan serta menyokong kesehatannya. Pada usia satu tahun, seperti ditulis Judith E. Brown dalam bukunya, Nutrition Through the Life Cycle, berat badan ahak menjadi tiga kali lipat dari berat lahir.

Setelah melambat selama beberapa saat, anak mengalami pertumbuhan pesat lagi pada masa remaja. Pada masa remaja itu, sejumlah perubahan fisiologis yang terjadi akan berpengaruh pada kebutuhan gizi. Kebutuhan gizi bertambah, sebagai cara untuk memenuhi pertumbuhan cepat dan pertambahan tulang.

Kebutuhan gizi anak dan remaja dipenuhi dari asupan makanan sehari-hari. Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kecukupan kalori, bergizi, dan beragam, termasuk asupan buah dan sayur. Sayangnya, masih banyak anak yang pola makannya masih tidak sehat. Kehadiran rumah makan cepat saji maupun makanan olahan yang ditayangkan di televisi, membuat banyak anak tertarik dan akhirnya menyukai makanan tersebut.

Selalu Sedia Buah dan Sayur

Menonton televisi juga berkaitan dengan pola makan dan kegemukan. Sebabnya, anak yang menonton televisi lebih dari dua jam setiap harinya, lebih sering mengadopsi pola makan tidak sehat dan aktivitas fisiknya berkurang. Mereka juga lebih jarang menyantap buah dan sayur.

Padahal, buah dan sayur membantu proses tumbuh kembang anak dan remaja, mendongkrak daya tahan tubuh, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti jantung, tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan, dan kegemukan.  Memang, meminta anak menyantap buah dan sayur bukan perkara mudah. Tetapi, dengan sedikit trik, anak dan remaja lambat laun akan banyak mengonsumsi buah.

Menurut sebuah penelitian, anak akan lebih mudah menyantap buah dan sayur bila makanan tersebut selalu tersedia dan siap dimakan. Akan sangat membantu bila buah dan sayur yang disiapkan, disajikan secara kreatif, misalnya diblender, dipotong kecil-kecil lalu dibekukan, ditambahkan pada yoghurt, dan lain sebagainya.

Tak perlu khawatir kalau anak tidak suka mengonsumsi buah atau sayur yang baru pertama kali dicobanya. Sejumlah ahli mengatakan, anak membutuhkan lebih dari 10 kali untuk mencoba buah dan sayur baru sebelum benar-benar menyukainya. Hal penting lain terkait pola
makan pada anak dan remaja adalah kudapan.

Kudapan atau makanan selingan, seperti pada orang dewasa, juga dibutuhkan anak. Kudapan di antara waktu makan akan membantu dalam pemenuhan gizi anak dan remaja. Anak memiliki ukuran lambung lebih kecil daripada orang dewasa, sehingga mereka perlu menyantap makanan beberapa jam sekali untuk menjaga tingkat energi dan menclapat jumlah nutrisi yang tepat.

Sementara itu, remaja kerap lapar selama masa pertumbuhan cepatnya, membuat kudapan menjadi penting. Hanya saja, sebagai pengingat, selalu pilih kudapan sehat, misalnya sereal sarapan tawar, popcorn tawar, jagung rebus, buah, sayur, yoghurt, dan lainnya.

Banyak Bergerak

Yang harus dimasukkan dalam makan sehat adalah kecukupan air. Selain menjadi cara terbaik untuk memuaskan rasa haus, kecukupan air putih bermanfaat pada sejumlah proses metabolisme tubuh. Air putih menjadi baik karena tidak ditambah gula dan energi yang dijumpai
pada minuman dengan rasa buah, minuman berkarbonasi, dan lainnya.

Selain pola makan sehat, aktivitas fisik harus diperbanyak. Menonton televisi atau bermain games di komputer lebih dari dua jam sehari membuat anak menjadi kurang aktif secara fisik. Walau komputer dan televisi bisa memberi manfaat dalam hal pengetahuan dan pembelajaran, tetap saja aktif secara fisik memberi manfaat, kemampuan, dan kesenangan pada anak dan remaja.

Orangtua perlu menyadari bahwa anak yang tidak cukup aktif secara fisik berisiko lebih besar mengalami kelebihan berat badan atau kegemukan. Kalau itu terjadi, akan makin sulit bagi mereka untuk aktif secara fisik, berolah raga, atau bermain.

Jadi, sebelum anak menjadi gemuk dan berkemungkinan mengalami penyakit seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol, penyakit jantung, diabetes tipe-2, maupun penyakit lain di kemudian hari, mulailah mendorong anak dan remaja untuk banyak bergerak.

Pastikan di siang hari anak bisa bergerak bebas di luar rumah dan bermain. Untuk mempermudah, buat daftar aktivitas permainan di dalam maupun luar ruang bagi anak. Dengan begitu, mereka memiliki alternatif aktivitas ketimbang hanya duduk di depan komputer maupun televisi. (Diana Y Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com