Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2012, 12:59 WIB

KOMPAS.com - Kesehatan keluarga tak lepas dari keberadaan dapur yang sehat pula. Bagaimana seorang ibu mempersiapkan hidangan atau jamuan makan bagi seluruh anggota keluarga sudah tentu turut berpengaruh besar terhadap kondisi kesehatan anggota keluarga.

Sayangnya dengan semakin meningkatnya kesibukan bekerja untuk membantu suami mencari nafkah atau meningkatkan karir, tak jarang tugas di dapur keluarga saat ini banyak diambil alih oleh pembantu rumah tangga. Beberapa kebiasaan penting di seputar dapur keluarga perlu dicermati bersama di sini agar para ibu kembali diingatkan untuk cek dan ricek kembali, benarkah apa yang telah dilakukan sehari - hari di seputar kegiatan dapur keluarga kita selama ini? Yuk kita cek bersama :

 1.  Tidak menghangatkan sayur terutama sayur bersantan berkali kali. Biasakan untuk memasak secukupnya dan dihabiskan dalam sehari. Menghangatkan sayur yang sudah berhari hari dan biasanya di campur berbagai jenis sisa sayur yang kemarin lalu didaur ulang, memang nikmat di lidah tetapi tidak baik untuk kesehatan, zat gisinya juga semakin hilang karena proses pemanasan berulang kali tersebut.

2.  Hindari menghangatkan sayur atau lauk pauk dengan tempat makanan berbahan plastik, karena proses pemanasan akan mempengaruhi bahan plastik dan pengaruh kimiawi ini lambat laun akan menjadi pencetus timbulnya gangguan kesehatan terutama kanker.
Gunakan bahan alami untuk membungkus atau mengukus bahan makanan. Misalnya memasak lontong akan lebih sehat bila menggunakan daun pisang daripada plastik. Begitu pula membuat jajan atau kudapan bagi anak anak. Membuat pepes ikan juga akan lebih nikmat dan sehat bila dibungkus daun pisang.

3. Hindari menggunakan minyak goreng berulang-ulang, terlebih menampung dan menyimpan minyak goreng yang sudah berwarna coklat karena dipakai berkali kali menggoreng. Selain dapat menimbulkan peningkatan kolesterol , juga akan menjadi pemicu kanker. Belum lagi jika minyak tersebut di tampung  di tempat terbuka tanpa tutup akan mengundang tumbuhnya jamur.

4.  Bersihkan lemari es secara teratur dan biasakan mencuci sayur mayur dan buah sebelum di simpan di lemari es. Bungkus dengan rapi. Terutama bila menyimpan telur jangan terlalu lama. Selain telur akan rusak juga menjadi tempat berkembangnya bakteri bila ada telur yang retak.

5. Periksa ulang bahan bahan makanan di lemari es, bila sudah tidak layak  di konsumsi  sebaiknya segera dibuang agar tidak jadi tempat berkembang jamur dan bakteri atau kuman.

6. Sedapat mungkin gunakan bahan alami untuk zat pewarna makanan.
  Misalnya daun pandan untuk memberi warna hijau pada puding atau agar agar. Kulit bawang merah untuk memberi warna telur rebus , atau gunakan daun jati. Kunyit untuk memberi warna kuning pada nasi dsb.

7. Berusaha meracik bumbu dari bahan alami daripada menggunakan bumbu instan. Kurangi penggunaan penguat rasa atau Monosodium glutamat ( MsG )

8. Gunakan beberapa talenan atau alas kayu tesendiri untuk memotong buah ,sayur atau daging. Bila hanya punya satu alas talenan , sebaiknya di cuci bersih dan siram dengan air panas sebelum di gunakan untuk memotong buah atau sayuran

9. Tempat penyimpanan bahan makanan yang sudah dimasak harus terjamin dari lalat dan debu. Begitu pula tempat penyimpanan piring ,sendok dan alat makan lainnya. Akan lebih baik bila saat mencuci alat makan di siram dengan air panas terakhir saat pembilasan.

10.  Yakinkan bahwa di dapur tersedia keranjang sampah, tempat mencuci tangan atau wastafel, dan sirkulasi udara yang baik.

Salam hangat semoga bermanfaat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com