Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur Harkit: Pasien Meninggal Bukan karena Ada Shooting

Kompas.com - 28/12/2012, 17:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meninggalnya  Ayu Tria Desiani (9) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta dipastikan bukan karena adanya kegiatan shooting sinetron di rumah sakit tersebut namun karena penyakitnya.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama RSAB Harapan Kita Achmad Soebagjo. "Pasien meninggal bukan karena adanya shooting yang dilakukan di ICU, tapi memang karena penyakitnya. Pelayanan rumah sakitpun sudah sesuai SOP," katanya dalam konferensi pers di Kementrian Kesehatan, Jumat (28/12/12).

Shooting menurut Achmad sebenarnya perlu juga dilakukan sebagai sarana promosi program-program yang dimiliki oleh RSAB. "Contohnya program bayi tabung, dengan adanya shooting di RSAB, masyarakat jadi lebih mengerti," katanya.

Kurnianto, orang tua Alm. Ayu Tria mengatakan pada dasarnya ia puas dengan layanan medis yang diberikan pihak rumah sakit, namun ia dan keluarganya merasa kurang nyaman karena adanya kegiatan shooting sinetron.

"Saya hanya merasa terganggu dengan proses shooting karena saat keadaan Ayu sudah koma, saya harus lewat pintu samping untuk masuk ruang ICU, tidak bisa lewat pintu depan karena terhalang kabel-kabel dan peralatan shooting lainnya," paparnya dalam kesempatan yang sama.

Achmad mengakui bahwa ada kelalaian pihak RSAB sehingga pasien dan keluarga merasa tidak nyaman. Karena itu pihaknya akan memperbaiki sistem peraturan agar tercipta batas-batas yang jelas shooting boleh dilakukan di rumah sakit. "Hingga beberapa waktu kedepan, tidak ada dulu shooting di RSAB sampai sistem peraturan dengan batas-batas yang jelas diberlakukan," imbuhnya.

Diduga melakukan kelalaian karena membiarkan kegiatan shooting sinetron menganggu kenyamanan pasien, menurut Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kemenkes Chaerul Radjab Nasution, Kemenkes akan menindaklanjuti kasus ini.

"Bentuk tindak lanjut kepada RSAB Harapan Kita yaitu akan diberikan teguran secara berjenjang dari Menkes, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun sampai saat ini belum ada keputusan," katanya.

Meskipun tidak secara langsung mempengaruhi pelayanan penanganan medis yang dilakukan oleh pihak RSAB, namun proses shooting yang bising sedikit banyak mengganggu kenyamanan pasien dan keluarga yang menyertai. Terlebih proses shooting dilakukan di ruang ICU yang merupakan ruangan terbatas dan steril.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com