Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2013, 08:03 WIB

TANYA :

Dear Konselor AIMI, umur bayi saya 2 bulan lebih 2 minggu, selama ini bayi saya minum : 1. ASI secara langsung 2. ASIP (yang dibekukan) diminumkan lewat botol 3. Susu formula diminumkan lewat botol. Tetapi sekitar 3 hari yang lalu pada saat bayi saya selesai minum ASI secara langsung, lidahnya diberi popok bekas pipis oleh neneknya. Katanya untuk menghilangkan noda putih yang ada di lidah. setelah itu bayi saya tidak mau menyusui lagi, Pertanyaan saya? 1. Apakah itu penyebab anak saya tidak mau lagi menyusui? 2. Apakah benar popok bayi yang ada bekas pipisnya bisa menghilangkan noda putih di lidah? 3. bagaimana agar anak saya mau menyusui lagi? Terima Kasih. 

(Kurnia, 27, Semarang)

JAWAB :

Dear Ibu Kurnia,

Sebelumnya, selamat atas kelahiran si kecil dalam keluarga ya.. Tentunya kehadirannya akan memberikan kebahagiaan buat Ibu sekeluarga. Mengenai pertanyaannya terkait pemberian asupan pada bayi dibawah usia enam bulan, memang sebaiknya hanya diberikan ASI saja tanpa cairan tambahan yang lainnya. Hal ini sesuai rekomendasi dari banyak badan dunia dan juga Kementerian Kesehatan RI yang menyarankan bayi berusia dibawah enam bulan hanya cukup diberikan ASI saja.

Namun pada kenyataannya, banyak orangtua yang merasa pemberian ASI saja tidak cukup untuk buah hatinya, hal ini dikarenakan beberapa faktor, di antaranya kurangnya pelayanan kesehatan yang memahami manajemen laktasi secara menyeluruh sehingga ketika ibu hamil dan melahirkan tidak mendapatkan layanan yang baik tentang menyusui.

Pemberian botol susu pada bayi (apapun isinya mau formula ataupun ASI perah) ternyata juga bisa menghambat proses menyusui. Kejadian ini banyak dikenal dengan istilah bingung puting, ketika bayi lebih memilih menyusu pada botol daripada langsung ke payudara. Kenapa ini bisa terjadi? Karena botol susu mudah sekali dikeluarkan isinya.

Bayi cukup mencucu sedikit mulutnya dan sudah bisa mengeluarkan isinya. Selain itu,  botol itu ketika dibalik saja sudah bisa menetes keluar sedangkan ketika bayi menyusu langsung pada payudara perlu membuka lebar mulutnya untuk mengambil sebagian besar area yang hitam pada puting (dikenal dengan nama areola) agar bisa menyusu dengan efektif. Ketika bayi terbiasa diberikan botol, perlahan-lahan meraka akan memilih mana yang lebih mudah, karena bayi adalah manusia kecil yang pintar loh! Akhirnya orangtua atau ibunya akan bingung kenapa bayinya menolak payudaranya, jadi sebenarnya yang bingung puting adalah kita sebagai orangtua dan bukan bayi-bayi pintar kita ya...


Mengenai noda putih di lidah itu bukan karena ASI kita Bu, biasanya ini karena bekas susu yang dikonsumsi. Jika bekas putih itu dikarenakan ASI maka tidak perlu dikhawatirkan, karena ASI mengantung banyak zat-zat baik yang bisa menjaga kesehatan mulut bayi dan tidak perlu dibersihkan. Tetapi jika itu bekas formula, karena formula mengandung gula, maka sebaiknya dibersihkan dengan kain kassa steril. Sepertinya memberikan popok yang terkena pipis bayi bukanlah ide yang baik Bu, karena sepertinya ini kebiasaan lama yang sudah tidak dianjurkan lagi. Mungkin Ibu Kurnia bisa pelan-pelan diskusi dengan Ibunda untuk tidak melakukan ini lagi.

Pertanyaan terakhir Ibu tentang bagaimana supaya si kecil mau menyusu lagi? Kabar baiknya, masih bisa sekali Ibu menyusui si kecil, ini disebut sebagai relaktasi atau menyusui kembali. Sebaiknya upaya relaktasi ini didampingi oleh Konselor Menyusui. Kebetulan sekali di Semarang sudah hadir cabang AIMI Jawa Tengah. Mungkin ibu bisa menghubungi rekan kami disana supaya Ibu bisa diskusi tatap muka langsung dan mencari solusi bersama agar ibu bisa menyusui kembali. Adapun kontak AIMI Jateng adalah sebagai berikut:

Alamat:
Sekretariat AIMI Jawa Tengah
Jl. Kyai Saleh No. 13, Randusari
Semarang,  50244 – Jawa Tengah
Telp: 024 – 70 200 332
http://jateng.aimi-asi.org

Semoga jawaban dari saya membantu Ibu Kurnia ya.. Mohon maaf jika ada salah kata dan salam ASI!

Nia Umar S.Sos, IBCLC

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com