Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2013, 13:51 WIB

Kompas.com - Merasa lebih sensitif terhadap bebunyian akhir-akhir ini? Bisa jadi Anda sedang stres. Sebuah studi baru mengindikasikan wanita stres lebih sensitif terhadap suara, bahkan suara percakapan saja bisa terdengar menyakitkan.

"Ketika Anda menjadi hipersensitif terhadap suara, suara-suara normal seperti dentingan sendok dan garpu, atau suara mesin mobil dapat sangat memekakan telinga," ujar Dan Hasson, profesor di departemen fisiologi dan farmakologi Karolinska Institute, Swedia, dalam sebuah rilis berita. "Bayangkan jika orang-orang ini harus bekerja di lingkungan dengan banyak suara bising, ini akan membuat mereka sangat terganggu."

Dalam menyusun studi ini, para peneliti melibatkan 208 wanita dan 140 pria yang berusia antara 23 hingga 71 tahun dengan tingkat stres rendah, medium, hingga akut untuk diuji stres selama 5 menit, baik fisik, mental, dan sosial. Untuk uji fisik, para peserta diminta dimenaruh tangannya di es. Para peneliti juga memeriksa tingkat stres mental mereka dan mengamati keadaan mereka dalam keadaan sosial yang menekan.

Meskipun tidak ada perbedaan untuk kemampuan mendengar dari para peserta sebelum uji stres, namun setelah tes dilakukan ternyata ada perbedaan. Wanita dengan tingkat stres lebih tinggi sangat lebih sensitif terhadap suara dibandingkan dengan wanita dengan tingkat stres rendah. Wanita yang hipersensitif ini merasa bahwa suara percakapan biasa terdengar sangat kencang hingga menyakitkan telinga mereka.

Sebaliknya, wanita dengan tingkat stres rendah tidak terlalu sensitif dengan suara. Para peneliti pun menyimpulkan hipersensitivitas terhadap suara adalah respon dari stres.

"Bentuk dari hipersensitivitas suara ini memaksa untuk orang dengan stres tinggi untuk menghindari lingkungan dengan suara bising," tambah Hasson. "Studi kami mengindikasikan bahwa tingkat stres dapat menjadi faktor yang perlu diperhatikan ketika mengobati pasien dengan gangguan pendengaran."

Meskipun studi yang dipublikasikan dalam jurnal Plos ONE ini melakukan tes pada wanita dan pria, hasilnya lebih signifikan pada wanita. Pada pria tidak terlalu terjadi perbedaan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com