Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2013, 15:51 WIB

Kompas.com - Kegemukan pada anak balita jangan diabaikan karena akan memicu risiko penyakit jantung, diabetes, hingga kelainan otot. Meningkatkan aktivitas fisik dan membatasi asupan kalori bisa membantu anak mencapai berat badan idealnya.

Meski begitu anak tidak disarankan untuk melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan karena ia masih membutuhkan gizi dari beragam makanan untuk tumbuh kembangnya. Yang terpenting adalah membatasi asupan kalori, lemak, dan gula.

Untuk mengurangi asupan lemak, selain memberikan daging tanpa lemak Anda bisa mengganti susu yang dikonsumsi anak dengan susu rendah lemak. Menurut Astri Kurniati, Manager Nutrition and Health Science Departement Nutrifood Research Centre, susu rendah lemak sebaiknya hanya diberikan untuk anak usia dua tahun ke atas.

Astri menjelaskan, pada dasarnya susu rendah lemak atau susu tanpa lemak memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan susu biasa (whole milk). "Yang berbeda hanya kandungan kalori dan lemaknya," katanya dalam acara bertajuk Healthy Habits Since Young di Jakarta, Kamis (7/2/13).

Menurut penelitian terhadap anak di Jakarta diketahui konsumsi lemak anak balit di Jakarta melebihi yang dianjurkan. Idealnya, konsumsi makanan mengandung 50 persen karbohidrat, 20 persen protein, dan 30 persen lemak.

"Pada orang dewasa saja asupan lemak yang dianjurkan tidak lebih dari 55 gram perhari. Untuk anak seharusnya lebih sedikit dari itu. Sementara kandungan lemak dalam satu gelas susu full cream mencapai 8 gram. Kalau sehari ia minum 4 gelas susu berarti sudah 32 gram. Belum lagi dari makanan lain," paparnya.

Untuk mengatasi kegemukan pada balita, orangtua disarankan rutin memantau berat badan anak. Aktivitas fisik anak juga perlu ditambah, selain mengontrol dan menjaga keseimbangan makanan anak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com