Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2013, 09:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS- Perkembangan pengetahuan bidang pengobatan nonkonvensional (pengobatan alternatif) penyakit kanker dimanfaatkan masyarakat. Perkembangan itu juga diikuti maraknya iklan pengobatan kanker yang menyesatkan.

”Iklan itu membuat banyak masyarakat tertipu,” kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi pada pembukaan Konferensi Kerja Perhimpunan Hematologi dan Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) di Hotel Borobudur, Jumat (1/3).

Menurut Nafsiah, iklan pengobatan nonkonvensional sering bias dan berlebihan. Pengobatan yang ditawarkan belum terbukti berkhasiat/terjamin standar mutu dan keamanannya.

”Pemberi layanan juga kerap menggunakan gelar akademis profesi kesehatan yang diragukan keabsahannya,” tutur dia.

Nafsiah menegaskan, izin iklan pengobatan yang belum terbukti manfaat dan keamanannya akan dicabut. Itu sesuai amanat Peraturan Menkes No 1787 Tahun 2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan.

Belum bisa diandalkan

Menurut Menkes, pengobatan nonkonvensional belum bisa diandalkan mengobati kanker. Beberapa pengobatan tradisional meningkatkan daya tahan tubuh sehingga gejala-gejala kanker hilang. Namun, sel-selnya tetap hidup.

Diakui, prinsip layanan kesehatan nonkonvensional kanker dapat diharapkan untuk layanan kesehatan paliatif, yakni meningkatkan kualitas hidup pasien.

Dyah Agustina Waluyo, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia, mengatakan, di tengah banyaknya tawaran pengobatan nonkonvensional, masyarakat harus berhati-hati dan selektif memilih pengobatan kanker.

Salah satu tantangan pengobatan konvensional kanker, menurut Ketua Perhompedin A Harryanto Reksodiputro, adalah bagaimana biaya yang tergolong mahal bisa berhasil baik. (K08)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com