Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2013, 08:58 WIB

KOMPAS.com - Kendati rasanya pahit, namun tak sedikit orang yang menggemari makanan olahan dari pare. Manfaat dari konsumsi buah pare, terutama jika dibuat jus, ternyata efektif untuk mencegah pertumbuhan sel kanker pankreas.

Sebuah studi yang dimuat di jurnal Carcinogenesis menunjukkan manfaat buah pare terhadap pencegahan kanker.  Hasil pengujian pada tikus  sama dengan hasil tiga tahun lalu saat diujikan secara in vitro.

Rekan ketua program Pencegahan dan Pengawasan Kanker di CU Cancer Center Rajesh Agarwal mengatakan, tiga tahun lalu para peneliti menemukan efek dari ekstrak pare pada sel kanker payudara hanya menggunakan Petri dish. Kemudian penelitian ini berkembang dengan menggunakan jus pare yang selama ini sudah banyak dikonsumsi oleh orang Asia.

"Hasilnya jus pare dapat mempengaruhi jalur metabolisme glukosa, membatasi energi dan membunuh sel kanker pankreas," ujar profesor di Skaggs School of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences ini.

Kanker pankreas merupakan satu dari jenis kanker yang paling mematikan karena cukup sulit terdeteksi. Setiap tahun di Amerika Serikat ditemukan 45.220 kasus baru dan 38.460 kematian akibat kanker pankreas. Setelah diagnosa, tingkat kelangsungan hidup pasien setelah satu tahun adalah 26 persen, dan setelah lima tahun hanya 6 persen.

Para peneliti mendapati penurunan kemampuan pertumbuhan sel kanker pankreas manusia pada tikus sebanyak 60 persen. Para peneliti juga mendapati hasil yang sama pada sel kanker pankreas saat dilakukan secara in vitro.

Jus pare bekerja dengan cara menghambat sel untuk melakukan metabolisme glukosa dan membatasi asupan energi bagi sel-sel kanker. Hal ini kemudian akan membuat sel-sel kanker kehabisan energi karena mereka mengandalkan sebagian besar energi dari glukosa dan tidak memiliki produksi energi alternatif.

"Ini adalah penemuan yang menggembirakan. Banyak peneliti yang menciptakan obat baru yang menargetkan kemampuan sel kanker dalam memproduksi energi, dan kami memiliki senyawa alami yang mungkin dapat melakukan hal itu," ujar Agarwal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau