Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Masih Turun, Penderita Bertambah

Kompas.com - 16/03/2013, 03:40 WIB

Madiun, Kompas - Jumlah penderita demam berdarah di Kota Madiun, Jawa Timur, mengalami peningkatan tajam. Jika pada dua bulan terakhir tahun lalu jumlahnya masih belasan orang, pada tiga bulan pertama di awal tahun ini mencapai seratusan orang.

Karena itu, masyarakat diimbau waspada dan tanggap jika ada genangan air yang berpotensi lahirnya jentik-jentik nyamuk. Hal itu bertujuan mencegah bertambahnya jumlah korban meninggal akibat penyakit demam berdarah (DB) tersebut.

Menurut penanggung jawab Bangsal Anak Rumah Sakit Umum Daerah Sogaten, Kota Madiun, Diah Rahmi, SpA, contohnya dalam dua minggu terakhir ada 29 pasien yang harus dirawat di rumah sakit. ”Selama 2013 ini tercatat ada 103 pasien yang harus rawat inap. Pada Januari sebanyak 51 pasien, lalu Februari sebanyak 23 pasien, dan hingga pertengahan Maret ini ada 29 orang. Dari jumlah itu, lebih dari 90 persen adalah pasien anak,” tuturnya, Jumat (15/3).

Sebelumnya, tambah Diah, penderita DB pada November tahun lalu berjumlah 12 orang, selanjutnya pada Desember ada 17 orang. ”Kondisi penderita yang dibawa ke rumah sakit rata-rata telah menderita demam tinggi selama lebih dari tiga hari. Mereka juga kekurangan cairan, tetapi tidak sampai ambruk. Setelah perawatan selama 4-5 hari, kondisi mereka berangsur membaik. Yang penting, mereka sudah melalui masa kritis,” paparnya.

Diah mengatakan, Maret ini merupakan masa rawan penyakit DB menyerang warga. ”Kemungkinannya kasus DB bertambah hingga akhir bulan. Sebab, hujan masih terus berlangsung. Artinya, masih banyak potensi genangan air yang menjadi tempat berkembangbiaknya jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue,” katanya.

Di Kalsel, 4 meninggal

Di Kalimantan Selatan, akibat hujan yang terus terjadi dan meninggalkan genangan air di banyak tempat, pasien menderita DB semakin meningkat. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Ahmad Rudiansyah di Banjarmasin, selama Januari-Februari tercatat ada 561 kasus penderita DB yang menyebabkan kematian pada empat orang. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

Ahmad menambahkan, kematian akibat DB terjadi di Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, dan Kotabaru. Padahal, Barito Kuala dan Kotabaru sebelumnya tak termasuk sebagai daerah endemis DB. (NIK/WER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com