Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Tak Perlu Panik

Kompas.com - 09/04/2013, 02:39 WIB

BEIJING, SENIN - Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan, kasus penyebaran virus flu burung galur H7N9 di China tidak perlu memicu kepanikan. Penyebaran virus tersebut masih dianggap sporadis dan sejauh ini belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia.

”Sejauh ini, kita baru melihat kasus-kasus sporadis penyakit yang langka ini dan kemungkinan akan terus seperti itu. Jadi, bukan saatnya untuk bereaksi terlalu berlebihan atau panik,” tutur Michael O’Leary, kepala kantor perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China, Senin (8/4).

Dalam konferensi pers bersama dengan otoritas kesehatan China di Beijing, O’Leary juga memuji berbagai langkah yang telah diambil pihak berwenang di China untuk mencegah penyebaran lebih luas virus itu.

Sejak infeksi virus H7N9 resmi diumumkan hari Minggu pekan lalu, otoritas China memperketat pemantauan kesehatan masyarakat, meningkatkan pemeriksaan unggas dan bahkan memusnahkan ribuan unggas hidup yang diduga terinfeksi, serta menutup semua pasar burung dan unggas di beberapa kota di China timur.

Liang Wannian, direktur kantor pengendalian dan pencegahan penyebaran influenza H7N9 di bawah Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional China, menyatakan, sebanyak 621 orang yang berhubungan dekat dengan para penderita dan korban virus itu terus dimonitor ketat. Sejauh ini, mereka belum menunjukkan gejala-gejala tertular infeksi.

Sementara itu, jumlah kasus flu burung tipe baru ini terus meningkat. Hari Senin, jumlah penderita infeksi menjadi 24 orang dan korban meninggal bertambah menjadi 7 orang. Semua kasus ditemukan di wilayah China bagian timur.

Meski meminta masyarakat dunia untuk tidak panik, O’Leary mengakui bahwa informasi mengenai virus H7N9 saat ini belum lengkap. Beberapa informasi yang belum diketahui adalah sumber pasti virus yang menulari manusia tersebut dan bagaimana virus flu burung itu bisa menular dari unggas ke manusia.

”Kita tidak bisa mengandalkan informasi (yang sudah diketahui) dari virus-virus lain. H7N9 adalah virus baru pada manusia dan pola yang ia ikuti tidak bisa diprediksi berdasarkan pola yang telah diketahui dari virus-virus influenza lain,” ujar O’Leary.

O’Leary juga mengungkapkan kemungkinan WHO akan mengirimkan tim khusus beranggotakan para pakar internasional ke China guna membantu otoritas setempat menyelidiki penyebaran virus H7N9.

Liang menambahkan, para pakar China saat ini juga mulai melakukan riset pembuatan vaksin guna melawan virus tersebut. Meski demikian, produksi vaksin dalam skala besar belum tentu dibutuhkan jika kasus infeksi virus ini masih terjadi secara sporadis dan tak mudah menular antarmanusia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com