Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2013, 16:59 WIB

KOMPAS.com — Tes rambut dapat digunakan untuk menganalisis apakah seseorang mengonsumsi zat-zat kimia tertentu. Namun, fungsi dari tes rambut diperluas untuk menentukan kadar hormon stres, kortisol, terutama pada mereka yang berusia lanjut. Hormon stres yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Menurut para peneliti, tes rambut memiliki keistimewaan dibandingkan tes lainnya. Tidak seperti tes darah yang memberikan informasi kadar hormon stres dalam satu waktu, tes rambut dapat menunjukkan informasi selama beberapa bulan terakhir.

Studi menunjukkan bahwa orang berusia lanjut dengan kadar hormon stres yang lebih tinggi dalam waktu lama memiliki kecenderungan lebih besar untuk memiliki penyakit jantung.

Penulis studi, dr Laura Menenschijin dari Erasmus Medical Center di Belanda, mengatakan, hormon stres yang meningkat merupakan faktor risiko dari penyakit kardiovaskular. Faktor ini sama berpengaruhnya dengan tekanan darah tinggi atau lemak perut.

"Karena tes rambut dapat memberikan informasi bagaimana kadar hormon stres berubah seiring waktu, maka tes ini merupakan alat yang lebih baik untuk mengevaluasi risiko penyakit jantung," tuturnya.

Studi yang dipublikasi dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism ini menganalisis sampel rambut sepanjang 1,2 inci. Sampel diperoleh dari 283 orang yang berusia 65 hingga 85 tahun. Para peneliti kemudian menentukan kadar hormon stres selama tiga bulan terakhir.

Mereka menemukan bahwa orang dengan kadar hormon stres yang tinggi lebih mungkin untuk memiliki riwayat penyakit jantung koroner, stroke, penyakit arteri periferal, dan diabetes.

"Data menunjukkan hubungan yang jelas antara hormon stres dan penyakit kardiovaskular," ujar ketua studi, dr Elisabeth van Rossum, dari Erasmus Medical Center.

Ia menambahkan, perlu adanya studi tambahan untuk mengetahui aturan pengukuran hormon stres sebagai indikator dari penyakit kardiovaskular. Kendati demikian, studi belum dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Health
Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Health
Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Health
Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Health
Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Health
Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Health
Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Health
Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Health
Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Health
Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Health
Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Health
Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Health
RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

Health
Pengendalian Penyakit di Indonesia Andalkan Petugas Kesehatan Daerah

Pengendalian Penyakit di Indonesia Andalkan Petugas Kesehatan Daerah

Health
Apakah Vasektomi Sakit? Ini Kata Dokter…

Apakah Vasektomi Sakit? Ini Kata Dokter…

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Lebanon Peringatkan Hamas agar Tidak Melakukan Serangan dari Wilayahnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau