Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2013, 10:58 WIB

Kompas.com - Vitamin C lebih sering kita perbincangkan jika menyangkut topik pencegahan penyakit. Padahal, manfaat vitamin ini juga sangat besar bagi kesehatan dan kecantikan kulit.

Selama berabad-abad, kaum wanita selalu menemukan cara untuk menikmati khasiat vitamin C bagi kulit. Di Tibet, pada masa pemerintahan Dinasti Tang, wanita yang ingin mencegah tanda-tanda penuaan kulit mengoleskan biji tanaman sea buckthorn di wajah dan tangan.

Tanaman sejenis beri berwarna oranye keemasan tersebut ternyata merupakan sumber vitamin C. Tanaman lain yang juga dipakai dalam kecantikan kulit di zaman kuno adalah biji bunga mawar yang konon mengandung vitamin C 20 kali lebih tinggi dibanding buah jeruk.

Tidak mengherankan jika seabad lalu, penduduk asli Amerika membuat pasta atau adonan yang terbuat dari kelopak mawar untuk melembabkan dan penyembuhan luka di kulit.

Manfaat terbesar vitamin C pada kesehatan kulit adalah kemampuannya membantu pembentukan kolagen. Vitamin C mengandung asam askorbat yang merupakan kunci utama untuk memproduksi kolagen sebagai protein untuk membuat kulit tetap sehat dan tak gampang kendur.  Kolagen bersama dengan elastin akan menjaga kulit tetap sehat. Kolagen menghasilkan kekenyalan dan kekuatan kulit, sementara elastin menghasilkan kelenturan.

Selain itu vitamin C juga menjadi sumber antioksidan yang menetralkan radikal bebas di kulit. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kandungan asam askorbat 2-fosfat yang dibawa vitamin C tidak hanya menetralisasi radikal bebas, tapi juga memerbaiki kerusakan DNA. Di samping itu, vitamin C juga dapat membantu kulit memperbaiki dirinya sendiri dari dalam ketika terjadi luka.

Saat tubuh kekurangan vitamin C kulit pun tampak lebih kering dan kasar.

Menurut dr.Hanny Nilasari, Sp.KK, vitamin C juga bermanfaat untuk mencerahkan kulit. "Prinsip kerjanya adalah menyebarkan pigmen-pigmen menjadi lebih merata sehingga kulit tampak lebih cerah," katanya.

Pada mereka yang sering terpapar sinar matahari kulit menjadi tampak lebih cokelat karena adanya pembentukan pigmen. Itu sebabnya perawatan untuk kulit yang sering terpapar sinar matahari dan polusi harus lebih intens dari biasanya.

Mengingat manfaat vitamin C yang begitu besar bagi kecantikan kulit, produsen kosmetik pun berlomba-lomba mmebuat produk berbahan vitamin C. Mereka yang ingin hasil instan bisa memilih cara oral atau pun suntik vitamin C.

Kekurangan dari minum suplemen adalah dosisnya harus tinggi dan hasilnya tak langsung terlihat seperti halnya jika lewat suntikan atau infus.

Hanny menjelaskan, suntik vitamin C pada dasarnya aman jika dosisnya dibatasi dan dibawah pengawasan dokter. "Tetapi sebaiknya jangan berharap kulit bisa langsung putih. Paling maksimal adalah mengembalikan kulit ke warna aslinya. Yang seperti apa, bisa dilihat di bagian tubuh yang tidak banyak terpapar matahari seperti itulah warna kulit normal kita," katanya.

Sebenarnya cara olesan juga terbukti efektif menghantarkan zat-zat aktif dalam produk kosmetik masuk ke dalam kulit. Beberapa riset juga menunjukkan vitamin C dalam bentuk oles memiliki efek signifikan memperbaiki kerusakan kulit akibat sinar matahari.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat, kini tersedia serum atau konsentrat dengan bahan aktif lebih tinggi dibandingkan dengan terapi topikal lain seperti krim atau pasta. Karena bahan aktifnya tinggi, hasilnya pun lebih cepat terlihat.

Selain perawatan dari luar, Hanny menyarankan agar kita mengonsumsi banyak makanan dan minuman sumber vitamin C seperti jeruk atau kiwi. "Konsumsi makanan sehat dan jangan merokok karena asap rokok menyebabkan kulit menjadi kasar, kering dan kusam," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com