Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Rentan Timbulkan Masalah di Masa Kehamilan

Kompas.com - 14/05/2013, 03:56 WIB

Jakarta, Kompas - Diabetes di masa kehamilan alias diabetes gestasional dapat mengakibatkan sejumlah masalah.

Prevalensi diabetes gestasional di Indonesia saat ini berkisar 1,9-3,6 persen. Demikian kata Dyah Purnamasari dari Divisi Metabolik Endokrinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam seminar media ”Diabetes pada Wanita”, Senin (13/5), di RSCM, Jakarta.

Diabetes gestasional dapat terjadi pada perempuan yang sebelum hamil tidak mengidap diabetes dan makin berbahaya bagi perempuan yang sebelum hamil sudah mengidap diabetes.

Diabetes gestasional dapat menyebabkan keguguran, kematian bayi waktu lahir, bayi besar, preeklamsia (keracunan kehamilan), persalinan prematur, cairan ketuban berlebihan, komplikasi pada kehamilan, serta perkembangan dan pertumbuhan janin abnormal. Pada kasus ibu pengidap diabetes, bayi yang dilahirkan berisiko menderita obesitas yang dapat menjadi pemicu diabetes.

Menurut Dyah, diabetes gestasional terjadi karena saat kehamilan hormon-hormon yang dikeluarkan tubuh seperti progesteron, kartisol, prolaktin, human placenta, dan laktogen melawan kerja insulin tubuh. Akibatnya, kadar gula saat kehamilan naik.

”Gejala nyaris tak ada. Karena itu penapisan pada kelompok berisiko sangat diperlukan,” kata Dyah. Penapisan dilakukan saat pemeriksaan kehamilan pertama. Jika hasilnya negatif, pemeriksaan diulang di usia kehamilan 26-28 minggu saat produksi hormon kehamilan tertinggi.

Pemeriksaan dilakukan dengan tes toleransi glukosa oral. Penanganan kasus diabetes gestasional dilakukan dengan terapi nutrisi medik selama 2-4 minggu. Jika tak mencapai target kendali gula darah, pasien akan mendapat suntik insulin yang akan dihentikan setelah melahirkan.

Hal senada dikatakan Imam Subekti dari Divisi Metabolik Endokrin FKUI/RSCM. Terapi nutrisi medik optimal jika disertai aktivitas fisik. Jika tak berhasil, dilakukan suntikan insulin.

Indonesia akan menjadi tuan rumah kongres regional ASEAN Federation of Endocrine Societies (AFES) Ke-17 pada 13-16 November 2013. Pelaksanaan kongres pada hari terakhir menjadi ajang penyelenggaraan Jakarta Diabetes Meeting yang ke-22.

Imam yang menjadi Ketua Penyelenggaraan AFES Ke-17 mengatakan, secara global, tahun 2010 Indonesia berada di posisi ketujuh dengan jumlah penderita 7,6 juta. Hasil AFES diharapkan memberikan informasi penting bagi kebijakan manajemen diabetes nasional. (DOE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com