Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2013, 10:35 WIB

KOMPAS.com - Diabetes mellitus (DM) selama ini  diketahui sebagai salah satu faktor risiko impotensi atau disfungsi ereksi pada pria. Namun ternyata penyakit ini  juga ternyata dapat mengancam timbulnya gangguan seksual pada kaum wanita.

Menurut spesialis penyakit dalam dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM dr. Dyah Purnamasari, Sp.PD, pengaruh DM terhadap gangguan seksual wanita masih menjadi hal yang kontroversial. Sejauh ini, DM belum terbukti mempengaruhi secara langsung timbulnya gangguan seksual.

Hanya saja, lanjut Dyah, wanita dengan DM cenderung mengalami faktor-faktor lain yang dapat memicu gangguan seksual. Faktor-faktor itu antara lain depresi dan kecemasan yang memang lebih tinggi terjadi pada pasien diabetes.

"Depresi dan kecemasan berpengaruh terhadap libido wanita sehingga rentan terkena gangguan seksual," jelas dokter yang berpraktek di Rumah Sakit OMNI Pulomas ini dalam seminar media bertajuk "Diabetes pada Wanita" di Jakarta, Senin (13/5/2013) kemarin.

Dyah memaparkan, apabila kadar gula darah tetap dibiarkan tinggi dalam jangka panjang, maka berpotensi merusak sel-sel saraf dan aliran darah ke organ-orang seksual. Hal ini secara umum mengakibatkan fungsi seksual para diabetesi mudah terganggu.

Selain itu, rusaknya sel saraf dan pembuluh darah juga akan membuat perlendiran vagina sebagai respon seksual menjadi berkurang. Ini akan menyebabkan vagina tetap kering meski terjadi perangsangan seksual. Akibatnya, aktivitas seksual akan menjadi tidak nyaman. Rasa tidak nyaman ini akan membuat minat berhubungan seks pada wanita diabetes menurun.

"Gangguan saraf atau neuropati akibat DM akan mempengaruhi perangsangan wanita sehingga sulit mencapai orgasme. Ini juga bisa menurunkan minat mereka dalam berhubungan seks," tutur Dyah.

Selain mempengaruhi kenyamanan seksual, DM juga berpotensi mempengaruhi ketidaksuburan wanita. Ketidaksuburan wanita diabetes disebabkan oleh gula darah yang tidak terkontrol dengan baik sehingga aliran darah terganggu. Aliran darah yang terganggu akan mengganggu sistem reproduksi pada proses pembuahan dan perkembangan janin. DM juga mempengaruhi fungsi homon reproduksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com