Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2013, 16:48 WIB

KOMPAS.com - Makan saat hamil sering diartikan memberikan nutrisi untuk dua orang, ibu dan janin. Ini yang menyebabkan wanita cenderung makan berlebihan saat hamil yang mengakibatkan berat badan naik dengan dratis. Padahal berat badan yang naik saat hamil juga ada aturannya.

Menurut  WHO, wanita dengan indeks massa tubuh (IMT) sebelum hamil kurang dari 18,5 boleh menambah berat badan 12,5 hingga 18 kg selama kehamilan. Bagi wanita dengan IMT normal 18,5 hingga 22,9 dapat menambah 11,5 hingga 16 kg.

Bagi yang kelebihan berat badan dengan IMT 23 hingga 24,9 dapat menambah 6 hingga 11 kg. Sedangkan bagi wanita obesitas dengan IMT lebih dari 25 kg, maka berat badan yang boleh ditambah saat hamil maksimal hanya 6 kg.

Menurut dr. UF Bagazi, SpOG dari Brawijaya Woman & Children Hospital, berat badan yang bertambah lebih dari standar yang ditetapkan  akan mengalami masalah kesehatan selama hamil, seperti diabetes mellitus gestasional dan preeklamsia. Bahkan berat badan ibu akan sulit kembali seperti semula pasca melahirkan.

"Maka bukan kuantitas makan yang harus diperhatikan saat hamil, yang penting asupannya cukup," ujar Bagazi dalam talk show Prenagen & The City - Be a Gorgeous Mom di Jakarta, Sabtu (18/5/2013).

Bagazi menuturkan, asupan makanan yang paling baik saat hamil adalah buah dan sayur, disusul setelahnya adalah protein, kemudian karbohidrat, baru lemak. Untuk menghindari bakteri dan virus yang dapat membahayakan kesehatan janin, maka penyajian makanan juga tidak boleh sembarangan.

Buah-buahan, lanjut Bagazi, boleh saja dimakan dengan bebas, tapi sebaiknya dikupas kulitnya. Sedangkan sayur-sayuran perlu dimasak untuk membunuh organisme berbahaya seperti toksoplasma.

Dilansir situs Food Safety, penyajian produk susu yang aman bagi ibu hamil yaitu dengan melakukan proses pasteurisasi dulu. Untuk makanan yang dimasak, sebaiknya langsung dimakan tanpa mendiamkannya berjam-jam, begitu pula buah dan sayur yang dijus.

Ibu hamil juga sebaiknya menghindari makanan-makanan yang mentah atau dimasak setengah matang. Hal itu demi memperkecil kemungkinan masih tersisanya organisme yang membahayakan kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com