Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2013, 10:42 WIB

Kompas.com - Mendengar kata influenza biasanya orang langsung mengaitkannya dengan penyakit remeh karena gejalanya hanya batuk, pilek, atau demam. Padahal, penyakit ini sangat menular dan bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama pada mereka yang sistem kekebalan tubuhnya rendah.

Virus influenza juga sering bermutasi sehingga seringkali menyebabkan kejadian luar biasa, baik berupa epidemi maupun pandemi, diantaranya adalah kasus flu burung H5N1 atau flu babi H1N1.

“Setiap tahun virus ini selalu mengalami evolusi. Serangannya beragam sesuai strain atau jenis virusnya,” kata anggota Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Iris Rengganis, SpPD.

Evolusi virus flu menyebabkan antigen yang terdapat pada permukaan virus  berubah secara periodik sehingga bisa dihasilkan subtipe virus baru. Jika virus baru tersebut menular secara efesien antar manusia, maka bisa terjadi pandemi.

Penularan virus sangat mudah terjadi melalui udara dan percikan ludah kontak langsung dari seseorang yang terinfeksi. Masa inkubasi umumnya dua hari, tetapi dapat bervariasi antara 1 sampai 4 hari. Berat ringannya influenza tergantung virulensi virus dan pengalaman imunologis terdahulu dengan varian virus yang bersangkutan.

“Karena itu penting untuk suntik vaksin flu, baik ketika usia anak, dewasa, maupun ketika akan berangkat haji,” kata Iris.

Vaksin influenza merupakan jenis vaksin mati (inactivated vaccine). Untuk anak, vaksin ini diberikan pada usia di atas 6 bulan. Tadinya vaksin ini hanya ditujukan untuk orang di atas 50 tahun, atau dewasa dengan penyakit jantung, paru kronik, atau metabolisme. Vaksinasi influenza juga disarankan untuk wanita hamil pada trimester berapapun dan yang akan mengandung saat musim flu.

Untuk orang dewasa sebaiknya pemberian vaksin influenza diulang setiap tahun. Setiap vaksin akan menghasilkan daya tahan untuk tipe virus influenza tertentu. “Jenis suntikan dan strain yang beredar ditentukan WHO. Suntikan vaksin akan menghasilkan 80 persen perlindungan,” kata Iris.

Untuk mereka yang akan berangkat haji, suntikan vaksin sebaiknya diberikan minimal 2 minggu sebelum sampai lokasi haji. Menurut Iris, hal ini disesuaikan dengan jangka waktu virus terbentuk. Suntikan sebaiknya diulang satu kali tiap tahun untuk membangun kekebalan tubuh terhadap virus influenza.

Gejala klasik influenza ditandai dengan demam tinggi (38-40 derajat celcius), nyeri otot, nyeri tenggorokan, batuk, dan nyeri kepala. Di masyarakat timbul anggapan setiap gejala batuk, pilek, demam adalah influenza. Sebenarnya gejala batuk, pilek, demam lebih tepat dianggap sebagai influenza like illness karena hanya sekitar 20 persen yang disebabkan oleh virus influenza. Penyebab lain seperti respiratory syncytial virus, rhinovirus, atau adenovirus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com