Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2013, 17:07 WIB

Kompas.com - Tubuh manusia ternyata diselimuti oleh ratusan jenis jamur. Yang mengejutkan, hanya satu jenis jamur yang mendominasi sebagian besar bagian tubuh, tapi di bagian kaki jenisnya ratusan.

Penelitian mengenai jamur yang hidup dalam kulit manusia ini dilakukan oleh tim dari National Institute of Health.

"Bagian kaki adalah tempat hidup ratusan jamur, ini karena kita berbagai jamur dengan siapa pun yang tidak memakai sandal di ruang ganti," kata Julie Segre, ketua tim National Human Genome Research Institute.

Para peneliti menemukan DNA dari jamur di lubang hidung dan telinga, hingga kulit kepala dan tangan. Tetapi bagian kaki adalah tempat dengan populasi jamur terbanyak.

Jamur yang mendominasi bagian kepala dan batang tubuh hanya satu jenis yakni Melassezia. Ada sekitar 11 jenis spesies berbeda Malassezia yang menyebabkan ketombe.

Segre dan tim mengambil contoh dari 10 orang sehat yang menjadi partisipan studi ini. Sampel diambil dari 11 area tubuh berbeda.

Walau ada ratusan jenis jamur, tetapi umumnya tidak menyebabkan penyakit. Namun hasil metabolisme jamur dan bakteri akan menimbulkan bau. Tak heran jika kaki yang lembab berbau tidak sedap.

Spesies jamur yang ditemukan di sela kaki bahkan berbeda dengan yang ditemukan di telapak kaki.

Mengapa kaki disukai oleh jamur? Para ahli menduga ini karena temperatur kaki lebih dingin dibanding bagian tubuh lainnya. Karena kaki terkadang dingin dan terkadang panas, maka jenis jamur yang bisa tumbuh juga berbeda-beda.

Segre mengatakan, tak ada gunanya menggunakan krim antijamur. Bahkan saat kita menggosok kulit dengan sabun tetap sulit untuk menghilangkan seluruh bakteri dan jamur.

"Jamur yang baik, seperti halnya bakteri baik akan membuat kulit tetap sehat," katanya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com