Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2013, 15:22 WIB

KOMPAS.com - Gas memang secara normal diproduksi di dalam organ-organ pencernaan. Gas ini kemudian dikeluarkan oleh tubuh secara alami, bisa melalui sendawa atau buang angin. Namun kentut yang terlalu sering tentu akan mengganggu kenyamanan dan menimbulkan rasa malu, terlebih jika dilakukan di tempat-tempat umum.

Jadi, sebenarnya apa yang menyebabkan perut terlalu banyak memproduksi gas? Simaklah tiga penyebab utama dari produksi gas berlebihan di dalam perut berikut.

1. Makanan
Makanan-makanan tertentu dapat memicu timbulnya banyak gas di dalam sistem pencernaan. Umumnya setelah memakan makanan-makanan pemicu gas, tubuh akan mengalami kembung dan kentut berlebihan selama beberapa jam.

Makanan penyebab gas mungkin bekerja berbeda di tubuh setiap orang. Makanan yang membuat gas di orang tertentu, belum tentu memberikan efek yang sama di orang lain.

Namun jika tujuan Anda mengurangi gas dalam perut, sebaiknya Anda menghindari makanan-makanan berikut: susu dan produknya, apel, pisang, kacang-kacangan, bawang, kubis, wortel, jagung, seledri, oat, gandum, pasta, dan kentang. Secara umum makanan yang mengandung gula alami, berserat, dan bertepung cenderung menyebabkan gas saat dicerna oleh tubuh.

2. Menelan banyak udara
Tanpa sadar, kita mungkin melakukan kebiasaan-kebiasaan yang mengakibatkan udara masuk ke dalam sistem pencernaan kita dari mulut. Misalnya saja mengunyah permen karet, minum lewat sedotan, makan atau minum terlalu cepat, merokok, minum minuman bersoda, atau terlalu sering menelan air liur.

3. Pengobatan dan penyakit
Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat anti-diabetes tipe 2 mengandung sorbitol dan laktulose yang dapat mengakibatkan gas perut. Selain itu penyakit seperti intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus, intoleransi gluten, ulkus, dan penyakit-penyakit pencernaan lain, juga memiliki gejala produksi gas perut yang berlebihan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com