Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2013, 07:52 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber FOXNews

Kompas.com - Upaya penurunan berat badan yang sedang kita lakukan tampaknya makin dimudahkan oleh produsen makanan. Kini banyak makanan dan minuman dengan tulisan rendah kalori, rendah lemak, bebas gula, atau nol kalori.

Tetapi di balik kenyamanan dari makanan dan minuman diet tersebut ternyata tersembunyi bahaya. Sebuah makalah yang dimuat dalam jurnal Trends in Endocrinology and Metabolism menyebutkan, pemanis buatan dalam minuman diet berdampak buruk pada metabolisme tubuh.

Pemanis buatan dalam produk diet tersebut disebutkan bukan hanya menimbulkan efek buruk bagi tubuh seperti halnya mengonsumsi produk soda biasa, tapi juga berdampak bagi kesehatan jangka panjang.

Ketua peneliti Susan Swithers dari Purdue University, menjelaskan bahwa dampak buruk dari pemanis buatan tersebut hanya terlihat pada orang yang tidak sehat atau banyak mengonsumsi minuman diet soda.

Meski begitu, Swithers dan timnya menemukan bahwa pemanis buatan berpengaruh pada cara otak dan tubuh bereaksi secara berbeda saat mereka merasakan sesuatu yang manis.

"Ketika tubuh merespon secara normal pada gula, sinyal yang dikirim muncul setelah asupan gula dan kalori sehingga tubuh mengeluarkan hormon yang diperlukan. Hormon ini mencegah lonjakan gula darah dan berpengaruh pada rasa kenyang," katanya.

Namun ketika orang mengonsumsi sesuatu yang manis, tetapi dikenalkan sebagai bukan gula asli dalam sirkukasi darah, respon pelepasan hormon menjadi tidak ada.

"Yang terjadi saat kita mengasup pemanis buatan adalah kita mendapatkan rasa manis tetapi kalori dan gula tidak ada. Tubuh akan menunda pelepasan hormon. Dalam jangka panjang respon ini bisa hilang," katanya.

Tidak adanya respon tersebut bisa membuat seseorang makan berlebihan dan mengalami kenaikan gula darah. Dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko diabetes melitus.

Meski begitu Swithers menjelaskan bahwa riset lebih mendalam diperlukan untuk mengetahui dengan jelas kaitan tersebut.

Menanggapi hipotesis tersebut, perwakilan asosiasi minuman Amerika, mengatakan bahwa pemanis rendah kalori sudah banyak diteliti dan terbukti aman.

"Penelitian ilmiah selama lebih dari satu dekade telah membuktikan hal ini dan badan pengawas obat dan makanan di seluruh dunia telah menyetujuinya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com