Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2013, 10:15 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber Details

KOMPAS.com — Selain melakukan kebiasaan-kebiasaan baik untuk merawat tubuh, ternyata kita juga butuh "menjaga perut" agar tampak lebih muda. Alasannya, kunci awet muda berasal dari perut kita. Kok bisa?

Para ahli mengatakan, makanan-makanan tertentu bisa membantu meremajakan kulit, sehingga dengan makan makanan tersebut kulit akan tetap bercahaya lebih lama. Berikut 5 makanan yang membantu kita untuk tampak lebih muda.

1. Ubi
Warna oranye yang ada pada ubi berasal dari betakaroten, senyawa yang mampu menjaga kesimbangan pH kulit. Betakaroten juga dapat membantu melawan kulit kerin, dan mempercepat regenerasi kulit. Keduanya menghasilkan kulit yang lebih lembut dan tampak muda.

2. Salmon liar
Pigmen yang membuat ikan ini berwarna pink disebut astaksantin. Pigmen ini merupakan musuh bagi radikal bebas yang merusak membran sel dan DNA dan menyebabkan penuaan kulit. Sebuah studi menemukan, makan satu sajian salmon setiap lima hari dapat mencegah keratosis aktinik, yaitu suatu penyakit kulit yang ditandai dengan bintik-bintik kecil, kasar, dan bersisik menonjol.

3. Tomat
Pigmen merah pada tomat likopen merupakan antioksidan poten yang melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari. Agar tubuh mampu menyerap likopen lebih baik, maka tomat sebaiknya dimasak sebentar dan disajikan dengan minyak zaitun.

4. Jeruk
Kandungan vitamin C dalam jeruk penting untuk membentuk kolagen, komponen vital agar kulit tampak lebih muda. Jeruk juga kaya akan bioflavonoid yang menjaga kulit dari sinar UV dan membantu mencegah kematian sel.

5. Sayur-sayuran hijau
Bayam, kangkung, dan sayuran hijau lain mengandung lutein yang melindungi kulit dari peradangan dan bintik hitam akibat paparan sinar matahari.

Nicholas Perricone, ahli kulit dan penulis buku The Wrinkle Cure, The Perricone Prescription, The Perricone Promise and Forever Young, mengatakan, efek makanan terhadap kesehatan kulit jauh lebih baik daripada efek dari suplemen.

"Masih banyak faktor yang belum terungkap dari makanan, sehingga efeknya terhadap tubuh mungkin sangat jauh lebih baik daripada suplemen," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com