Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Racun Dalam Tubuh Orang Kaya dan Miskin Pun Beda

Kompas.com - 05/08/2013, 12:31 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com — Kita bisa mengetahui status ekonomi seseorang bukan cuma berdasarkan perhiasan yang melekat, tetapi juga dari jenis racun kimia yang menumpuk dalam tubuhnya.

Zat kimia pada tubuh orang-orang kaya ternyata kebanyakan berasal dari konsumsi ikan atau berbagai kosmetik perawatan tubuh yang dipakainya. Sebaliknya, orang yang miskin kebanyakan zat kimia dalam tubuhnya berasal dari rokok.

Hal ini terungkap dari riset yang dilakukan tim dari University of Exeter. Mereka menyebutkan, unsur zat kimia dalam tubuh ditemukan pada orang dari berbagai tingkat ekonomi. Namun, jenisnya berbeda tergantung pada tingkat sosial mereka.

Pada awalnya para peneliti menduga orang dengan status ekonomi lebih rendah memiliki lebih banyak zat kimia dalam tubuhnya. Ternyata faktanya tidak demikian.

"Ketika tingkat ekonomi seseorang berubah, terjadi perubahan gaya hidup yang ikut mengubah jenis zat kimia dalam tubuh mereka," kata ketua studi, Dr Jessica Tyrrell.

Penelitian membandingkan data dari enam populasi berbeda. Hasil riset menunjukkan adanya hubungan antara 18 unsur kimia berbeda dengan tingkat kemiskinan.

Orang dengan penghasilan lebih tinggi memiliki jumlah racun lebih banyak, termasuk merkuri dalam urine, arsenik, caesium, dan thallium. Pola makan memengaruhi akumulasi unsur tersebut dalam tubuh. "Konsumsi ikan berpengaruh pada tingginya zat kimia tersebut," kata Tyrrell.

Mereka juga memiliki unsur kimia benzophenone-3 yang lebih tinggi. Unsur ini diperoleh dari penggunaan tabir surya.

Sementara itu, orang dari kalangan ekonomi bawah memiliki kandungan lead, kadmium, antimoni, dan bisfenol A lebih tinggi dalam urinenya. Asap rokok dan pola makan rendah nutrisi bertanggung jawab pada tingginya kandungan lead dan kadmium.

Zat-zat kimia dalam rokok ini, meski jumlahnya kecil, tetapi dalam jangka panjang bisa berdampak pada timbulnya penyakit jantung dan diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com