Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2013, 15:08 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber LiveStrong

Kompas.com - Gula dan garam adalah dua perasa tambahan yang penting. Namun, ketika dikonsumsi berlebihan kedua bumbu yang tampak tidak berbahaya ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kegemukan.

Berbagai literatur merekomendasikan agar kita mengurangi konsumsi gula dan garam.  Tetapi tak banyak orang mengetahui berapa batasan yang aman.

Rekomendasi sodium
Pemerintah AS merekomendasikan sodium tidak lebih dari 2.300 miligram sodium perhari. Jika dibagi berdasarkan tiga kali makan besar dan dua kali camilan, ini berarti dalam satu kali makan maksimal dibatasi 460 mg sodium.  Terlalu banyak sodium berakibat buruk untuk tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Rekomendasi gula
The Institute of Medicine merekomendasikan tambahan gula tidak lebih dari 25 persen total kalori. untuk pola makan 2.000 kalori, makan gula yang dizinkan hanya 200 kalori atau setara 12,5 sendok teh.

The Heart Association merekomendasikan tambahan gula 6 sendok teh untuk wanita dan 9 sendok teh untuk pria. Jika gula dikonsumsi bersama sodium, maka harus dipertimbangkan lagi pembagian porsinya.

Secara alami gula juga ditemukan pada buah, sayur, dan produk susu. Gula berikatan dengan vitamin, mineral, dan dan antioksidan dalam hidangan. Gula tambahan ditemukan pada makanan olahan seperti soda, permen, dan kue. Pada hidangan ini gula berikatan dengan kalori.

Gula yang terlalu banyak menyebabkan peningkatan berat badan, tekanan darah tinggi, dan sindrom metabolik.

Sebelum makan, periksa label kecukupan gizi pada kemasan. Berapa gula dan garam yang terkandung bisa dilihat di sana. Sayangnya dalam label tidak disebutkan gula alami dan tambahan.

Bila makanan yang dikonsumsi sayuran dan buah kering, maka gula yang ada merupakan gabungan alami dan tambahan. Namun jika yang dikonsumsi permen atau kue, maka gula yang terkandung sepenuhnya tambahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com