Hal yang sama juga terjadi pada penyakit autoimun yang lebih umum menyerang wanita dibanding pria. Misalnya saja penyakit lupus. Sekitar 9 dari 10 yang terkena penyakit ini adalah kaum wanita.
Berikut 7 penyakit yang belum diketahui pemicunya dan sayangnya ebih sering menyerang wanita.
1. Multipel sklerosis (MS)
Multipel sklerosis adalah penyakit gangguan pada sistem saraf pusat. Multiple Sclerosis Society melaporkan, MS diderita 2 juta orang di dunia. Angka ini dua sampai tiga kali lebih banyak pada wanita dibanding pria.
Beberapa dokter mengklasifikasikan MS sebagai penyakit autoimun. Hal ini dikarenakan tidak ada penyebab khusus yang teridentifikasi. Kebanyakan orang mengalami gejala MS pertama saat berusia 20 sampai 40 tahun.
Gejala MS bervariasi mulai dari kelumpuhan hingga kehilangan penglihatan. Pengobatan yang ada hanya mengurangi gejala yang timbul karena belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini.
2. Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun kronis dimana sel imun tubuh menyerang jaringan yang sehat sehingga memicu kerusakan pada kulit, sendi, dan organ. Gejalanya sangat banyak, tetapi kebanyakan pasien mengalami gejala sangat lelah, sakit kepala, rambut rontok, dan persendian bengkak.
Berdasarkan data Lupus Foundation of America, 90 persen penderita lupus adalah wanita. Namun penyakit ini jarang bisa didiagnosa di awal, sehingga penderita biasanya sudah terkena dampaknya untuk waktu yang lama.
3. Sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome)
Para pakar menjelaskan sindrom ini sebagai sesuatu yang
komplek. Kondisi kelelahan ini tidak bisa hilang hanya dengan beristirahat. Gejala lain yang mungkin mengikuti adalah nyeri otot, berkurangnya daya ingat, dan insomnia.
Melakukan kegiatan ringan sehari-hari seperti berpakaian, mandi, atau sekedar berpikir bisa menyebabkan seseorang yang mengalami sindrom ini sangat kelelahan.
4. Depresi
Para ahli yakin depresi menyerang wanita dua kali lebih banyak dianding pria. Alasan biologis mungkin menjadi penyebab utama. Selama menstruasi, melahirkan, dan
monopause, wanita mengalami fluktuasi hormon yang mempengaruhi mood.
Namun Psychology Today menjelaskan, wanita lebih sering merenung dibanding pria. Hal ini yang kemudian diduga memicu depresi. Apalagi wanita cenderung lebih panjang umur sehingga lebih kesepian, kemudian depresi.