Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Mendadak Setelah Olahraga Lebih Sering pada Pria

Kompas.com - 15/08/2013, 16:23 WIB
Unoviana Kartika,
Rosmha Widiyani

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Meski secara umum kematian mendadak setelah berolahraga jarang terjadi, namun pemeriksaan rutin dan konsultasi mengenai jenis olahraga yang aman pada dokter sebaiknya dilakukan untuk mengurangi kemungkinannya.

Pemeriksaan ini penting terutama pada pria. Hal ini karena sebuah studi baru menemukan, risiko kematian mendadak setelah olahraga 20 kali lebih tinggi pada pria dibandingkan pada wanita.

"Kami menemukan, kematian mendadak setelah olahraga lebih sedikit dialami oleh wanita dibandingkan pria," tulis para peneliti.

Mereka juga menulis, bahkan di jenis-jenis olahraga dan usia yang berbeda-beda, wanita tetap lebih jarang mengalami kematian mendadak setelah berolahraga.

Dalam studi yang dipublikasi dalam jurnal JAMA tersebut, para peneliti menganalisa insiden kematian mendadak pada satu juta orang peserta. Dalam catatan, peserta yang dianalisa hanyalah mereka yang melakukan olahraga dengan intensitas yang tinggi seperti bersepeda, joging, dan berenang.

Kematian mendadak umumnya terjadi karena jantung berhenti berdetak tanpa diduga sebelumnya atau  dikenal dengan istilah sudden cardiac arrest (SCA). Kondisi ini berbeda dengan serangan jantung yang terjadi karena adanya penyumbatan di aliran darah ke otot jantung. SCA lebih disebabkan oleh rangsangan listrik yang mengontrol detak jantung kehilangan iramanya atau berhenti sama sekali.

Para peneliti menemukan, angka kejadian SCA pada yaitu hanya 0,51 per satu juta atlet. Sedangkan pada pria, angka kejadiannya mencapai 10,07 per satu juta. Kematian tersebut diartikan sebagai insiden apapun yang terjadi dalam satu jam setelah berolahraga, termasuk yang berhasil diberi pertolongan.

Selain melakukan analisa pada satu juta atlet tersebut, para peneliti juga mengumpulkan informasi dari sejumlah unit gawat darurat. Mereka menemukan dari total 775 kematian mendadak, hanya 35 di antaranya yang terjadi pada wanita.

Rata-rata setelah usia 35 tahun, pria dan wanita lebih rentan mengalami kematian mendadak, dengan usia rata-rata pada pria yaitu 46 tahun, dan wanita 44 tahun.

Ketua studi Dr Eloi Marijon mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan sebelum berolahraga tentu akan sulit bagi atlet, terlebih pada populasi umum. Tetapi hal ini penting dilakukan, terutama pada pria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com