Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2013, 07:58 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber Dailymail


KOMPAS.com - Ngorok atau mendengkur adalah gejala yang tak boleh disepelekan karena  menjadi indikasi buruknya kualitas tidur.  Mendengkur juga membahayakan kesehatan karena dapat memicu beragam penyakit degeneratif akibat menurunnya kualitas tidur.

Untuk mengatasi problem mendengkur, seseorang biasanya direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan dan terapi. Namun penelitian terbaru yang diterbitkan dalam International Journal of Otolaryngology and Head and Neck Surgery menunjukkan, kebiasaan ngorok dapat dikurangi dengan melakukan latihan bernyanyi.

Menurut temuan para ahli, latihan bernyanyi sederhana sebanyak satu set dapat membantu memperkuat tenggorokan dan otot di langit-langit mulut (palate). Lemahnya otot palate merupakan salah satu penyebab utama kebiasaan mendengkur.

Adalah guru olah vokal, Alise Ojay, yang menemukan metode latihan vokal ini yang kemudian ditindaklanjuti  oleh para ilmuwan dari Exeter University dan the Royal Devon and Exeter NHS Foundation Trust.

Ojay membuat program latihan menyanyi yang menargetkan latihan tenggorokan. Latihan ini diklaim dapat membantu mengatasi kebiasaan ngorok kronis dan sleep apnea. Sleep apnea adalah kondisi yang menyebabkan seseorang mengalam henti napas saat tidur (deep sleep).

Dalam penelitian, sebanyak 30 relawan yang memiliki kebiasaan ngorok dilibatkan untuk mencoba latihan selama beberapa menit setiap hari. Latihan ini berlangsung selama 3 bulan. Pada akhir riset, kebiasaan mengorok responden berkurang secara siginifikan. Kondisi mereka lebih baik  dibanding 30 relawan lainnya yang tidak melakukan latihan. Penelitian menyimpulkan, latihan olah vokal membantu mengurangi frekuensi dan beratnya mengorok.

Menurut konsultan otolaryngologist yang memimpin penelitian, Malcolm Hilton, latihan vokal dapat  meningkatkan kualitas tidur. Semua relawan pun menilai latihan vokal ini mudah dilakukan. Mereka dapat melakukannya sendiri selama 3 bulan.

Temuan ini membuka wacana baru hadirnya terapi untuk mengurangi mengorok dengan menghindari operasi. Hilton menyatakan, keberhasilan latihan juga sangat ditunjang oleh perubahan gaya hidup. "Masalah obesitas misalnya.  yang  menjadi penyebab terbesar seseorang mengorok," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com