Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2013, 11:37 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Risiko pembesaran prostat ada dalam setiap pria, terutama bila usianya sudah mencapai 50 tahun. Pembesaran prostat yang ganas akan mengakibatkan kesulitan berkemih dan menurunnya kemampuan melakukan aktivitas seksual.

Kendati demikian, pembesaran prostat bisa diobati dengan berbagai cara. Setiap metode pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

"Karena risiko dan manfaat setiap pengobatan berbeda-beda, maka pasien perlu mengetahui jenis-jenis pengobatan pembesaran prostat guna dapat memilih mana yang terbaik," ujar pakar urologi dari Mt Alvernia Medical Centre Singapore dr Tan Hun Hoe dalam sebuah diskusi kesehatan, Jumat (6/9/2013) di Jakarta.

Tan menjelaskan, setidaknya ada tiga metode utama yang digunakan dokter untuk mengobati pasien dengan pembesaran prostat. Ketiga metode tersebut yaitu obat-obatan, teknik invasif minimal, dan trans urethral resection of the prostate (TURP).

"Risiko umumnya berbanding lurus dengan manfaatnya. Jika risikonya tinggi, manfaatnya biasanya juga tinggi, begitu pula sebaliknya," jelasnya.

Pengobatan dengan obat-obatan adalah metode dengan risiko dan manfaat terendah. Metode ini memiliki kelebihan cukup aman dan tidak perlu ada pembedahan. Namun pasien yang memilih metode ini harus meminum obat seumur hidup dan harus terus membeli jika obat habis.

Menurut Tan, ada beberapa hambatan dari terapi obat. Pertama, pasien harus patuh minum obat sesuai dosis yang ditentukan dokter. Kedua, pasien perlu mengeluarkan biaya yang rutin untuk membeli obat.

Dan ketiga, pasien menghadapi risiko komplikasi obat, terutama jika sudah minum obat dalam jangka waktu yang lama. Komplikasi yang dihadapi pasien antara lain problem seksual seperti impoten dan sakit kepala.

Metode pengobatan yang memiliki risiko dan manfaat moderat adalah teknik invasif minimal. Metode ini dilakukan dengan memasukan cincin pada saluran kemih layaknya cincin pada pembuluh darah jantung untuk penyakit jantung. Gunanya adalah untuk membuka saluran kemih yang tertutup oleh prostat yang membesar.

Hanya saja, ujar Tan, pemasangan cincin sangat sulit untuk dilakukan. Dan banyak pasien yang mengeluhkan problem yang sama beberapa waktu setelah diobati dengan metode ini.

Sementara itu, TURP merupakan metode pengobatan yang paling tinggi risiko, namun dengan manfaat yang tinggi pula. Tan mengatakan, metode TURP sebagai standar emas pengobatan pembesaran prostat hingga saat ini.

TURP dilakukan dengan cara memasukan sebuah alat yang dinamakan resektoskop melalui penis hingga ke saluran kemih. Kemudian alat ini digunakan untuk menyingkirkan jaringan-jaringan prostat yang menghalangi saluran kemih sehingga pasien mampu berkemih dengan lancar kembali.

Prostat merupakan organ yang penting untuk kesehatan seksual pria. Seiring bertambahnya usia, prostat mengalami pembesaran secara alami karena pengaruh hormon-hormon seksual dalam tubuh pria.

Prostat yang membesar akan menekan saluran kemih. Itulah yang menimbulkan gejala seperti tidak lancarnya aliran urine atau rasa tidak nyaman dan nyeri saat berkemih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com