Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyeri Dada, Serangan Jantung atau Robeknya Pembuluh Aorta?

Kompas.com - 12/09/2013, 17:31 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

KOMPAS.com — Rasa nyeri di dada tidak selalu menandakan gejala serangan jantung. Anda perlu mengenali rasa nyeri sebagai penanda munculnya penyakit lain, seperti robeknya pembuluh darah (diseksi) aorta. Untuk membedakannya, cara paling sederhana adalah dengan memperhatikan bagaimana rasa nyeri tersebut muncul.

Ahli jantung RSJPD Harapan Kita, dr Iwan Dakota, SpJP(K) menjelaskan, pada penyakit diseksi aorta, penderitanya merasakan nyeri yang disebut sebagai onbreak onset, yakni serangan atau rasa nyeri terjadi seketika, sedangkan nyeri pada serangan jantung yang disebut gradual onset, muncul cenderung meningkat perlahan.

"Pada penyakit diseksi aorta, penderitanya merasakan nyeri yang tajam seperti ditusuk. Sementara nyeri pada serangan jantung terasa lebih berat dan seperti ditekan," ungkapnya di Jakarta pada Rabu (11/9/2013).

Meski rasa nyeri di dada bisa menjadi penanda awal diseksi aorta, perlu ada pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi penyakit ini.

Pemeriksaan awal adalah elektro cardiography (EKG) dan enzim jantung. Pemeriksaan ini juga bisa membedakan apakah nyeri dada tersebut menandakan penyakit diseksi aorta atau serangan jantung.

Kalau hasil pemeriksaan EKG dan enzim menunjukkan adanya fluktuasi yang tajam, ini merupakan penanda penyakit jantung. Sementara, pada penyakit robeknya pembuluh darah aorta, hasil pemeriksaan EKG dan enzim cenderung normal dan tidak menunjukkan perubahan signifikan.

"Jadi, kalau merasa sakit di dada, dan hasil pemeriksaan EKG dan enzim cenderung normal, lakukan pemeriksaan berikutnya, misalnya magnetic resonance imaging (MRI)," ungkap dr Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com