Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klinik Tumbuh Kembang untuk Deteksi Dini Hingga Terapi

Kompas.com - 20/09/2013, 19:12 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Anak hingga usia 18 tahun perlu terpantau tumbuh kembangnya. Namun, fase tumbuh kembang di usia 0-5 tahun perlu mendapatkan perhatian utama para orangtua. Jika orangtua menemukan adanya gangguan pertumbuhan, gangguan perkembangan motorik, gangguan perkembangan sensorik hingga gangguan perilaku, penting mencari bantuan profesional.

Mengapa penting? Di dunia termasuk di Indonesia terjadi peningkatan angka kejadian gangguan kesehatan dan kecacatan jangka panjang terkait prematuritas, antara lain gangguan perkembangan (kesulitan belajar, autisme, gangguan pemusatan perhatian, dan lain sebagainya), gangguan nutrisi, gangguan penglihatan dan pendengaran, dampak psikososial pada keluarga, serta gangguan kesehatan kardiovaskular di masa dewasa.

Berbagai masalah kesehatan pada anak ini sebenarnya bisa diatasi, bahkan dicegah jika bisa terdeteksi lebih dini. Klinik tumbuh kembang menjadi salah satu tempat rujukan bagi para orangtua untuk mencegah juga mengatasi masalah tumbuh kembang anak.

Menyadari kebutuhan ini, sebagai langkah preventif dan kuratif, RSIA Brawijaya membuka klinik kesehatan dengan layanan dan fasilitas yang komprehensif. Klinik tumbuh kembang multidisiplin ini menjadi tempat bagi pemantauan dan intervensi kasus gangguan pertumbuhan, perkembangan dan perilaku pada bayi dan anak.

Berlokasi di Oktroi Plaza Kemang, Jakarta Selatan, Brawijaya Clinic & Lifestyle memberikan pelayanan mulai diagnosa, terapi, pemantauan, dan intervensi secara dini berbagai masalah gangguan tumbuh kembang anak sejak bayi lahir sampai berusia 18 tahun.

"Gangguan perkembangan yang diintervensi secara dini (lebih cepat) akan memberikan hasil yang lebih baik, karena pada tiga tahun pertama dari kehidupan anak merupakan periode tumbuh kembang yang amat cepat. Sehingga diharapkan melalui deteksi dan intervensi secara dini dapat memperbesar kemungkinan keberhasilan anak untuk dapat mempertahankan kualitas hidup dengan lebih optimal," jelas Prof dr Nugroho Kampono, SpOG (K) selaku Direktur Utama Brawijaya Women & Children Hospital, saat soft launching di Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Dikatakan komprehensif karena klinik tumbuh kembang ini memiliki ahli multidisiplin. Terdiri dari Dokter Spesialis Anak Sub Ahli Tumbuh Kembang Anak (Growth & Development Pediatrician), Dokter Sepesialis  Syaraf Anak (Pediatric Neurology), Dokter Spesialis Anak Sub Ahli  Gizi Metabolik, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa/ Psikiatri, Dokter Spesialis Fisik & Rehabilitasi  (Rehabilitation Medicine Specialist) Sub Ahli Rehabilitasi Medis Anak, Dokter Spesialis Orthopedi, Dokter Spesialis THT, Dokter Spesialis Mata, Dokter Ahli Olah Raga,  Dokter Spesialis Mulut & Gigi Anak, Psikolog Anak & Remaja, Ahli Remedial/ Edukasi Anak Bermasalah.

Klinik tumbuh kembang ini juga menyediakan Terapis Wicara, Terapis Okupasi, Terapis Fisik/ Fisioterapi. Sebagai bentuk pencegahan, deteksi dini juga bisa dilakukan sejak anak masih dalam kandungan. Karenanya klinik ini juga memiliki Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Sub Ahli Fetomaternal yang dapat mendeteksi kelainan pada anak sejak dalam kandungan.

Sasaran utama
Klinik tumbuh kembang multidisiplin ini utamanya dibutuhkan oleh bayi atau anak yang memiliki risiko gangguan pada pertumbuhan, perkembangan dan perilakunya, antara lain:
* Bayi dengan berat badan lahir yang rendah (kurang dari 1.500 gram).
* Bayi kurang bulan (prematur) dengan usia kehamilan kurang dari 32 minggu.
* Bayi dengan gangguan kesehatan dalam masa perinatal (mulai dari usia kehamilan 28 minggu sampai dengan usia 7 hari), seperti: sindroma gawat napas, hiperbilirubinemi (kuning) atau keadaan lain yang memerlukan transfusi tukar, kejang pada bayi baru lahir dan radang selaput otak.
* Bayi dengan infeksi bawaan (congenital): cytomegalovirus, toxoplasma, rubella dan syphilis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com