Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Riwayat Sakit Jantung di Keluarga? Cek Kesehatan Lebih Dini

Kompas.com - 24/09/2013, 09:08 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com —
Belum banyak masyarakat Indonesia yang memiliki kesadaran untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin. Padahal, melakukan pemeriksaan rutin adalah bagian dari pencegahan terhadap penyakit.

Khusus bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung koroner (PJK) dalam keluarga, melakukan cek kesehatan secara rutin sejak dini bahkan disarankan.

"Riwayat keluarga dengan PJK merupakan salah satu faktor risiko PJK, sehingga mereka yang memilikinya sebaiknya perlu diperiksa kesehatannya sedini mungkin," papar pakar jantung intervensi dari Rumah Sakit Bethsaida, Gading Serpong, dr Dasaad Mulijono saat ditemui di sebuah acara seminar kesehatan Senin (23/9/2013) di Tangerang.

Dasaad mencontohkan, jika memiliki bapak atau ibu yang terkena serangan jantung di usia muda, kurang dari 40 tahun, risiko seseorang untuk juga mengalami serangan jantung di usia muda juga meningkat. Kabar baiknya, faktor risiko dapat dikontrol dengan rutin cek kesehatan.

"Bila hasil pemeriksaan medisnya baik, seperti kadar kolesterol normal, tidak intoleransi glukosa, tidak tekanan darah tinggi, tidak obesitas, maka cek kesehatan sebaiknya rutin dilakukan setiap tahun," ujarnya.

Sementara itu, jika hasil pemeriksaan medisnya kurang baik, maka perlu dilakukan pemeriksaan lagi dalam waktu dekat. Dengan catatan, dalam periode waktu dari pemeriksaan pertama dengan selanjutnya, pasien perlu mengubah gaya hidup atau diberi intervensi obat-obatan.

Jika sudah ada perbaikan dalam jangka waktu tersebut, maka frekuensi jarak periode pemeriksaan bisa diturunkan.

Pemeriksaan kesehatan rutin umumnya dilakukan di usia 30-an, tetapi jika memiliki banyak faktor risiko, sebaiknya dimulai di usia 20-an, bahkan belasan.

Selain itu, imbuh Dasaad, sebaiknya pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan di satu tempat layanan. Ini bertujuan agar dokter yang sama dapat mencatat semua perkembangan yang ada pada setiap pasiennya.

Perubahan gaya hidup untuk mengontrol faktor risiko bisa dilakukan dengan mengatur pola makan lebih sehat, lebih aktif bergerak dan olahraga, berhenti merokok, hingga cukup tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com