Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2013, 08:31 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Saat mata terkena polutan yang membuat iritasi, seperti kemerahan dan gatal, tak sedikit orang yang berusaha mengobatinya sendiri.

Upaya pengobatan salah satunya dengan menggunakan obat-obat tetes mata yang dijual bebas.

Hanya saja, menurut pakar kesehatan mata dari Jakarta Eye Center dr Johan A Hatauruk, SpM, upaya pengobatan sendiri permasalahan mata memiliki risiko yang tidak kecil. Terlebih jika upaya tersebut melibatkan obat tetes mata yang mengandung sterol.

"Saat terkena polutan, tubuh sebenarnya memiliki mekanisme sendiri untuk melawan infeksi, sehingga dapat mengurangi iritasi yang terjadi. Tidak perlu menggunakan tetes mata sterol, tetes mata air buatan saja sudah cukup," paparnya dalam seminar media SOHO #BetterU bertajuk "Hari Penglihatan Sedunia", Rabu (9/10/2013) di Jakarta.

Tetes mata yang mengandung sterol, kata Johan, perlu melalui resep dokter, meskipun ada pula yang masih dijual bebas. Sterol merupakan senyawa mengandung antibiotik dan steroid.

Antibiotik dalam sterol berfungsi untuk melawan infeksi bakteri. Sementara steroid berfungsi untuk mengurangi gejala iritasi seperti mata merah.

Kendati demikian, menurut Johan, tidak semua iritasi mata cocok dengan penggunaan tetes mata sterol. "Ya kalau iritasinya karena bakteri, cocok diberi antibiotik. Kalau iritasinya karena jamur atau virus, bisa-bisa malah bertambah subur karena antibiotik bisa jadi makanannya," jelasnya.

Steroid pada obat tetes mata tersebut juga memperbesar risiko meningkatnya tekanan pada mata. Johan mengatakan, steroid memang dapat menekan peradangan, namun juga dapat meningkatkan tekanan yang artinya memicu penyakit mata yang lain seperti glaukoma. Jika dibiarkan bahkan dapat berujung pada kebutaan.

Oleh karena itu, Johan mengimbau agar penderita perlu mengindentifikasi penyebab iritasi pada mata. Biasanya, jika mata merah disertai dengan penglihatan yang memburam, iritasi disebabkan oleh infeksi jamur.

Selain itu, lanjut dia, agar mengurangi risiko mengobati sendiri untuk iritasi mata, sebaiknya penderita memeriksakan diri ke dokter. Ini karena mata merupakan organ yang penting dan gangguan penglihatan akan sangat mengurangi kualitas hidup penderitanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com