Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2013, 07:48 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com
- Susu sering disebut sebagai penyempurna gizi karena merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung zat gizi paling lengkap. Bahkan, untuk lebih menyempurnakan kandungannya, susu kerap diperkaya lagi dengan beberapa zat gizi lainnya.

Namun sebuah teori menyatakan, penambahan zat gizi apapun pada susu sebenarnya tidak diperlukan lantaran gizi susu yang sudah lengkap. Jadi, apakah penambahan zat gizi hanyalah tindakan yang sia-sia?

Menurut Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat dari Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (FEMA-IPB) Hardinsyah, susu memang dapat menyempurnakan asupan gizi. Namun penambahan zat gizi ke dalamnya penting untuk dilakukan demi memenuhi kebutuhan gizi tertentu.

"Misalnya susu yang ditambah beta karoten penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin A," katanya dalam sebuah acara peluncuran produk susu pertumbuhan, Kamis (17/10/2013) di Jakarta.

Kandungan gizi yang semakin lengkap dalam susu, kata dia, membantu konsumen untuk mencapai kebutuhan nutrisi optimumnya. Hardinsyah pun menegaskan, konsumsi susu tidak akan meningkatkan risiko kegemukan.

"Konsumsi sesuai anjuran tidak akan membuat gemuk. Kecuali, kalau diminum berlebihan dan kurang konsumsi sayur dan buah," jelas dia.

Dalam kesempatan berbeda, Guru Besar teknologi pangan IPB Purwiyatno Hariyadi mengatakan, kebanyakan susu yang diberi tambahan gizi merupakan susu yang sudah melewati serangkaian proses pengolahan, misalnya susu bubuk.

"Susu secara alamiah bentuknya cair, jika diproses menjadi bubuk kandungan gizinya pasti berubah. Maka ditambahkan zat gizi untuk menjadikannya tetap dapat memberikan asupan gizi bagi konsumennya," ujar Direktur Southeast Asian Food & Agricultural Science & Technology ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com