Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Efek Kemoterapi untuk Keluarga Pasien Kanker

Kompas.com - 23/10/2013, 13:30 WIB
Wardah Fajri

Penulis


KOMPAS.com - Pasien kanker yang menjalani kemoterapi juga orang yang tinggal bersamanya perlu berhati-hati 48 jam pertama setelah kemoterapi. Pasalnya obat kemoterapi punya efek menimbulkan kanker bagi penderitanya, juga orang di sekitarnya yang kontak dengan muntah, urin, feses, orang yang menjalani kemoterapi.

"Jika ada yang sedang menjalani kemoterapi, entah anak atau suami di rumah harus tetap hati-hati. Kontak dengan urin, muntah, tinja orang yang menjalani kemoterapi memang tidak banyak, namun hati-hati. Ingat, muntah, urin, tinja atau produk apa pun dari pasien yang menjalani kemoterapi baru bisa bersih dalam dua hari, jadi 48 jam harus dijaga," ungkap Dr Ronald A Hukom, MhSc, SpPD-KHOM dari RS Kanker Dharmais, di sela kegiatan Philips Mom2Mom Talk Brast Cancer Awareness: "Deteksi Dini dengan Spot It Yourself" di Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Ronald mengatakan, kemoterapi mempunyai efek yang bisa menimbulkan kanker. Kontak dengan bahan kemoterapi juga bisa meningkatkan risiko kanker pada orang lain di lingkungan penderita kanker.

Ia melanjutkan, obat kemoterapi bisa membuat si pasien terkena kanker kedua, paling sering kanker darah. Leukimia muncul karena pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan kanker lainnya. Jadi jika seseorang menjalani kemoterapi kanker payudara, jika tidak hati-hati dalam 48 jam setelah kemo, risiko muncul kanker darah meningkat, termasuk pada orang lain di sekitarnya akibat kontak dengan obat kemoterapi.

"Obat kemoterapi keluar dari tubuh penderita kanker lewat berbagai cara, muntah, urin, tinja, darah karenanya hati-hati sebelum dua hari pascakemo," terangnya.

Mesi begitu, bukan berarti keluarga penderita kanker harus memisahkan diri, misalnya tidak menggunakan toilet yang sama. Boleh saja pakai toilet yang sama, asal yakin perilaku pasien di toilet benar atau misalnya menyiram bekas urin dengan benar.

Efek kemoterapi yang menimbulkan kanker pada orang lain, bukan hanya pada pasien, terbukti pada perawat yang bekerja di ruang pencampuran obat kemoterapi.

Ronald menyebutkan data yang mengungkapkan ada perawat yang tidak menggunakan pelindung, seperti sarung tangan, terkena kanker 15-20 tahun kemudian.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com