Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Ketiak, Bau Badan Pria Ini Tak Mudah Enyah

Kompas.com - 02/11/2013, 11:07 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Bau badan memang selalu menimbulkan perasaan tidak nyaman, karena itu biasanya orang menguranginya dengan menggunakan bahan-bahan seperti deodoran atau parfum. Namun bau badan yang dialami seorang pria berusia 40 tahun ini bahkan tak dapat dienyahkan dengan penggunaan bahan-bahan tersebut.

Sebuah laporan yang dibuat oleh peneliti di Beijing dan Madrid mengungkap, bau badan tak tertahankan tersebut merupakan hasil dari infeksi bakteri di rambut ketiak pria tersebut. Pria itu juga mengatakan, kondisi ketiaknya yang "kotor" itu  sudah berlangsung selama empat tahun.

Pada rambut ketiak pria itu, dijumpai substansi kekuningan. Melalui pengamatan di mikroskop, dokter menemukan rambut ketiak itu diselubungi sebuah "materi buram" yang hanya berada di permukaan rambut.

Menurut para dokter, infeksi bakteri yang dialami pria itu adalah Trichomycosis axillaris yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium tenuis. Infeksi dapat menyebabkan gumpalan berwarna kuning, hitam, atau merah di permukaan rambut.

Mereka menjelaskan, bakteri itu umumnya tumbuh di rambut ketiak, namun bisa juga tumbuh di rambut pubis. Bau yang menyertainya, kata mereka, merupakan hasil dari kemampuan bakteri memecah testosteron dalam keringat menjadi senyawa berbau.

Untuk menghilangkan kondisi mengganggu dari tubuhnya, dokter pun akhirnya mencukur habis rambut ketiak si pria. Kemudian, mereka juga memberikan aluminum klorida guna mengurangi keringat berlebih pada ketiak.

Selain itu, pria itu juga perlu menggunakan antibiotik eritromisin. Beruntung, beberapa minggu kemudian bau pun berangsur menghilang.

Laporan tersebut dipublikasi dalam New England Journal of Medicine akhir bulan Oktober lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com