Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2013, 15:20 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

 


KOMPAS.com
 — Setiap orangtua pasti selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, tak terkecuali untuk pengobatan. Karena itu, kebanyakan orangtua skeptis terhadap obat pereda nyeri bagi bayi mereka dan mencari alternatif penggantinya.

Salah satu cara yang mudah dan efektif untuk meredakan nyeri baru-baru ini ditemukan oleh sebuah studi asal Great Ormond Street Hospital (GOSH) di London. Menurut studi tersebut, "meninabobokkan" merupakan resep paling efektif untuk meredakan nyeri, menurunkan detak jantung, dan kecemasan pada bayi.

Peneliti studi, Dr Nick Pickett, mengatakan, orangtua sejak dulu sudah bernyanyi untuk anaknya. Secara insting, mereka tahu itu dapat menenangkan bayi mereka. "Kendati demikian, belum ada bukti ilmiah yang mendukung kebenaran hal tersebut," ujarnya.

Pickett dan timnya melakukan percobaan pada 37 bayi dan balita yang tengah dirawat di GOSH yang berusia 7 bulan hingga 4 tahun. Mereka dirawat akibat gangguan jantung atau pernapasan.

Kemudian, para peneliti membagi peserta menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diperdengarkan lagu "nina bobok", kelompok lainnya dibacakan cerita, atau tidak mendapatkan perlakuan apa pun. Ketiga perlakuan dilakukan selama 10 menit.

Selanjutnya, tim peneliti mengukur detak jantung dan tingkat nyeri dari peserta. Mereka menemukan, kelompok yang diberi perlakuan lagu nina bobok mengalami perubahan paling signifikan, yaitu penurunan detak jantung rata-rata dari 134,1 menjadi 128,7, dan tingkat nyeri turun dari 6,21 menjadi 5,64.

Sementara itu, pada kelompok lain, tidak ditemukan penurunan signifikan. Para peneliti juga menemukan, lagu yang dinyanyikan langsung efeknya lebih nyata daripada musik rekaman.

"Ekspresi wajah dan stimulasi visual selama "meninabobokkan" juga memiliki peran penting untuk menambah efek tersebut," imbuh Pickett.

Para peneliti menegaskan agar orangtua menghindari pemberian obat pereda nyeri bagi bayi yang berusia kurang dari tiga bulan tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com