Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2013, 11:15 WIB
KOMPAS.com — Jangan anggap remeh gangguan seperti merasa cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sering pingsan, bahkan kesemutan sekali pun. Gangguan apa pun sebenarnya merupakan sinyal bahwa ada sesuatu yang terjadi di dalam tubuh.

Kesemutan, misalnya, jarang sekali diperhatikan. Padahal, banyak hal yang bisa menjadi faktor penyebab kesemutan. Di antaranya kurang gizi, saraf terjepit, tumor sumsum tulang belakang, migrain, berkurangnya elastisitas pembuluh darah vena, bahkan bisa jadi merupakan gejala awal dari stroke.

Gangguan lainnya yang juga perlu diwaspadai adalah merasa cepat lelah. Sebuah studi menyebutkan terdapat hubungan antara sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome/CFS) dan ketidaknormalan pada tekanan darah. Namun, menurut laporan tersebut, hal ini masih bisa ditangani. Ketidaknormalan tersebut, menurut Journal of American Medical Association, menunjukkan gangguan pada tekanan darah yang disebut neurally mediated hypotension.

Pada studi yang dilakukan di AS, 22 dari 23 responden (18 perempuan, lima laki-laki, dengan usia sekitar 34 tahun) dengan CFS dan positif neurally mediated hypotension, mengalami kondisi tekanan darah menurun drastis setelah berdiri terlalu lama atau berolahraga.

Masalah bermula dari mekanisme sistem saraf mengatur tekanan darah ketika tubuh sedang dalam posisi berdiri, sementara gravitasi menarik darah ke bawah, sehingga membuatnya berkumpul di bagian lengan dan kaki.

Biasanya, tubuh merespons kondisi ini dengan menyuruh jantung memompa darah lebih keras sehingga meningkatkan tekanan dan memastikan bahwa sirkulasi darah ke otak cukup. Akan tetapi, pada orang yang mengalami neurally mediated hypotension, otak salah menafsirkan tanda dari tubuh dan bereaksi dengan menurunkan tekanan darah yang sudah rendah.

Orang yang mengalami neurally mediated hypotension sukar dideteksi dengan pengujian tekanan darah biasa karena kondisi ini hanya terjadi setelah berdiri tegak selama beberapa menit. Mereka biasanya dianjurkan untuk memperbaiki diet, antara lain mengonsumsi sodium yang lebih banyak. (*/ACA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com