Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pubertas Dini Picu Perempuan Remaja Bertingkah Laku Buruk

Kompas.com - 10/12/2013, 17:24 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber HEALTHDAY

KOMPAS.com
- Saat ini mungkin bukan hal aneh menemukan anak kelas lima sekolah dasar sudah mengalami menstruasi. Secara fisik, tubuh mereka juga terlihat lebih dewasa dengan payudara yang sudah tumbuh.

Namun, menurut sebuah penelitian, perempuan remaja yang mengalami pubertas di usia kurang dari 11 tahun, ternyata berkecenderungan lebih besar berperilaku buruk. Tingkah laku ini antara lain bertengkar di sekolah, tidak ikut jam pelajaran, dan kabur dari rumah.

Hasil riset yang dimuat online dalam jurnal Pediatrics ini juga mengatakan, perempuan remaja yang mengalami pubertas dini lebih mudah terpengaruh tingkah laku teman dekatnya yang buruk.

Riset ini sebetulnya bukan yang pertama menemukan koneksi antara pubertas dini dengan tingkah laku yang buruk. Namun riset pendahulu tersebut tidak menekankan pubertas dini sebagai faktor risikonya.

"Memang ada unsur lain seperti struktur keluarga dan status sosial ekonomi. Keduanya lantas bergabung dan memicu pubertas lebih dini serta masalah tingkah laku," kata pimpinan riset Sylvie Mrug dari University of Alabama, Birmingham. Mrug juga memasukkan faktor lain seperti tingkat pendapatan keluarga.

Dalam riset ini, pubertas dikatakan berkaitan langsung dengan tingkah laku dan kenakalan remaja. Hasil studi ini mencetuskan teori, adanya ketidakcocokan antara perkembangan fisik dan emosi pada anak yang mengalami pubertas dini.

"Remaja wanita ini terlihat lebih tua dan diperlakukan sebagai orang dewasa. Namun sebetulnya, mereka tidak memiliki daya pikir dan kemampuan sosial menghadapi tekanan dunia luar," kata Mrug.

Hasil riset ini disetujui peneliti lain, yakni pakar kesehatan anak  Dr. Frank Biro, dari Cincinnati Children's Hospital Medical Center, Ohio. Menurutnya, sangat umum bila masyarakat memberi perlakuan berbeda antara remaja wanita yang payudaranya sudah tumbuh dengan yang tidak.

Walau riset mendasarkan pubertas pada menstruasi, namun perkembangan payudara menjadi tanda kedewasaan yang lebih dulu terlihat. Pertumbuhan payudara juga merupakan tanda kedewasaan yang bisa dilihat setiap orang.

Menurut peneliti, saat ini remaja wanita Amerika mengalami pertumbuhan payudara lebih dini dibanding 10 tahun lalu. Biro menemukan, pada remaja wanita kulit hitam, payudara mulai tumbuh di usia 8 tahun. Sedangkan pada remaja keturunan Spanyol dan Asia, payudara mulai tumbuh di usia 9 tahun.

Beberapa penelitian ternyata memiliki perhatian yang sama dengan Mrug. Efek negatif pubertas dini lebih terasa pada remaja wanita dibanding pria. efek ini antara lain kemungkina depresi, melakukan aktivitas seksual dini, dan memiliki self esteem buruk.

Hal ini didasarkan pada riset terhadap 2.600 remaja wanita di 3 kota di Amerika Serikat. Para responden remaja berusia 11-16 tahun. Secara keseluruhan 16 persen remaja mengatakan menstruasi pada usai 11 tahun.

Secara umum, para responden remaja melaporkan aksi nakal yang lebih banyak saat berusia 11, 13, dan 16 tahun. Perbedaan rata-rata umur ini bagaimanapun tidaklah dramatis. Pada usia 13 tahun misalnya, seorang remaja mengakui 1 aksi nakalnya selama 2 tahun terakhir. Perbedaan ini bagaimanapun bukanlah sesuatu untuk diperdebatkan.

Menurut Biro salah satu faktor risikonya pubertas dini adalah, obesitas yang terjadi pada usia anak. Obesitas ini kemudian merusak keseimbangan hormon yang memicu tumbuh kembang sel lebih cepat. Akibatnya meski secara fisik anak tampak lebih besar, hal tersebut tidak berjalan seimbang dengan kemampuan kognitif dan sosialnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com