Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2013, 19:42 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

KOMPAS.com - Berbagai metode kecantikan dikembangkan untuk memenuhi keinginan memperbaiki penampilan. Di antaranya adalah metode non-invasif, yang minim luka dengan waktu penyembuhan lebih cepat. Tindakan terbaru dari metode ini di antaranya tanam lemak dengan menggunakan sel punca untuk mengatasi penuaan.

"Metode non-invasif ini kemungkinan akan menjadi tren di 2014. Berbagai teknik dalam metode non invasif adalah suntik botoks, pemberian filler, atau tanam lemak," kata dokter ahli bedah plastik, Irene Sakura Rini, pada Kompas Health, Sabtu (28/12/2013).

Dengan prosedur non-invasif, pasien bisa melihat efek dari teknik yang dilakukannya dengan lebih cepat. Apalagi prosedur non-invasif membutuhkan dana lebih sedikit dibanding teknologi biasa.

"Walupun lebih murah, konsumen jangan memandang harganya namun seberapa besar prosedur tersebut bermanfaat. Kalau memang lebih murah dan bermanfaat tentu boleh diambil. Tapi kalau harga murah dengan kualitas dipertanyakan, lebih baik tidak usah," kata Irene.

Untuk menjamin kualitas prosedur dan manfaatnya bagi pasien, Irene menyarankan untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan ahli yang kompeten. Para ahli tentu akan menjelaskan seberapa besar manfaat atau kerugian prosedur dan memberi saran yang terbaik.

Tanam lemak
Irene mencontohkan metode tanam lemak yang tergolong baru di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, tanam lemak menggunakan sel punca yang berasal dari pengolahan jaringan lemak pasien. Lemak yang diolah merupakan milik pasien sendiri dengan prosedur penyedotan lemak.

Manfaat prosedur adalah membatasi efek penuaan pada tubuh. Sel punca tidak hanya digunakan untuk kecantikan, tapi juga seluruh anggota tubuh yang beranjak tua sesuai usia pasien.

"Karena masih baru pastikan dokter yang melakukan memiliki kompetensi sesuai, misalnya bedah plastik untuk prosedur kecantikan. Jangan sampai terkecoh harga murah dan gambar yang dikatakan hasil metode sel punca," kata Irene.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com