Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2014, 10:23 WIB
Tanya:
Mohon bantuannya, anak saya tiap bulan kenaikan berat badannya 4 - 6 ons saja dari sejak lahir. Nafsu minum ASI juga berkurang, berbeda dengan kakaknya dulu. Bagaimana caranya supaya bayi lebih kuat minum ASI? Mohon jawabannya.
Nora, 31, Sidoarjo.

Jawab:
Dear Ibu Nora,
Khawatir ya rasanya kalau penambahan berat badan bayi tidak sesuai harapan kita. Apalagi minum ASI-nya dari pengamatan ibu tidak sekuat kakaknya dulu.

Di sini tidak dijelaskan berapa usia bayi dan bagaimana tren kenaikan berat badan bayi dibandingkan dengan kurva pertumbuhan. Frekuensi buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) juga merupakan informasi yang dibutuhkan utk mengukur bagaimana kecukupan ASI.

Penambahan berat badan yang tidak sesuai kurva pertumbuhan bisa disebabkan beberapa hal. Pola menyusu adalah salah satunya. Apakah bayi hanya menyusu langsung ke payudara saja, adakah asupan lain selain ASI, bagaimana posisi menyusui dan pelekatan mulut bayi ke payudara, berapa lama bayi menyusu di satu payudara, dan berapa kali bayi menyusu dalam satu hari.

Faktor lain yang juga bisa mempengaruhi kenaikan berat badan bayi adalah kondisi fisik bayi. Bagaimana kondisi kesehatan bayi, apakah ada penyulit di dalam mulut bayi yang membuat bayi tdk dapat menyusu efektif.

Kondisi psikologis ibu juga bisa mempengaruhi kelancaran aliran ASI. Bagaimana dukungan keluarga dan lingkungan terdekat terhadap keinginan ibu untuk memberikan ASI. Bagaimana perasaan ibu selama mengasuh bayi dan juga kakaknya setelah kelahiran bayi.

Untuk bisa mencari tahu apa penyebab kenaikan berat badan yang kurang dan bagaimana solusi terbaik ada baiknya ibu bertemu dengan konselor/konsultan menyusui di kota tempat tinggal ibu atau di klinik laktasi terdekat. Di Sidoarjo ibu bisa kontak ke AIMI Cabang Jawa Timur di konseling@jatim.aimi-asi.org.

Demikian, semoga membantu.

Dhani Yuniarco
Konselor Menyusui - Ketua AIMI Jawa Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com