Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Fisik Kurangi Risiko Penyakit Hingga 60 Persen

Kompas.com - 20/01/2014, 12:07 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Rutinitas di kantor tanpa disadari membuat banyak karyawan kurang aktif bergerak. Jika gaya hidup tidak aktif atau sedentary seperti ini tak diimbangi dengan aktivitas fisik juga olahraga tepat yang teratur, risiko penyakit pun mulai berdatangan, diawali dengan bertambahnya berat badan.

Spesialis olahraga dari Indonesia Sport Medicine Centre, Andi Kurniawan menyebutkan aktivitas fisik dengan intensitas tepat dapat mengurangi risiko penyakit hingga 60 persen dan risiko kematian hingga 40 persen.

Aktivitas fisik tak sama dengan olahraga. Andi menjelaskan, aktivitas fisik  adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot-otot rangka dan menghasilkan pengeluaran energi dan menghasilkan manfaat buat kesehatan yang bersifat progresif. Berkebun, lompat tali, menari merupakan beberapa bentuk aktivitas fisik yang bisa dilakukan siapa saja.

Sementara olahraga atau latihan jasmani adalah aktivitas fisik yang terencana, terstruktur dan dilakukan berulang-ulang yang mempunyai tujuan mempertahankan atau meningkatkan satu atau lebih komponen dari kebugaran jasmani. Misalnya, bersepeda, berenang, jogging.

Seberapa besar dampak bergerak aktif terhadap pengurangan risiko penyakit? Andi menyebutkan sejumlah manfaat melakukan aktivitas fisik mengutip dari Exercise is Medicine, American College of Sports Medicine:

* Menurunkan risiko kematian sampai dengan 40 persen.
* Menurunkan risiko stroke sampai dengan 27 persen.
* Menurunkan insiden diabetes sampai dengan 40 persen.
* Menurunkan insiden tekanan darah tinggi sampai dengan 50 persen.
* Menurunkan risiko kanker payudara sampai dengan 50 persen.
* Menurunkan risiko kanker saluran pencernaan sampai dengan 60 persen.
* Menurunkan risiko terkena penyakit alzheimers sampai dengan 33 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com