Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2014, 11:36 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com
– Kebiasaan hidup sehat sebetulnya dapat dimulai sejak usia dini. Anak bersama orangtua bisa menentukan bagaimana gaya hidup sehat yang baik, salah satunya melalui pemilihan pola makan.
 
Seperti dituturkan dokter ahli gizi dari RS. Harapan Kita, Laila Hayati, pemilihan jenis makanan sangat dipengaruhi lingkungan keluarga. “Studi menunjukkan 4 dari 5 orangtua memberi kebebasan pada anak memilih jenis makanan yang dikonsumsi. Kalau anak sudah terbiasa memilih sayuran dan buah, maka hal tersebut bukan masalah. Namun apa jadinya kalau anak terbiasa mengkonsumsi asupan yang tinggu kalori ?” ujarnya.
 
Kebebasan memilih makanan berisiko menyebabkan anak mengalami penumpukan jaringan lemak dalam tubuh (obesitas). Untuk mencegahnya, seorang anak harus terbiasa mengkonsumsi diet seimbang. Diet ini memungkinkan kebutuhan gizi terpenuhi tanpa menyebabkan mengalami obesitas, sehingga tumbuh kembang anak tidak terganggu.
 
Berikut beberapa tips membantu anak menentukan pola makannya
 
1. Biasakan makan bersama
 
Makan bersama memungkinkan anak melihat langsung orangtuanya mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang. Anak kemudian akan mencontoh kebiasaan tersebut dan membawanya hingga dewasa. 
 
“Apabila ada orang dewasa lain di rumah, maka pastikan semuanya mengkonsumsi menu makanan sehat. Hal ini akan membuat anak melihat hingga akhirnya memilih dan terbiasa makan asupan sehat,” kata Laila.
 
2. Kenalkan sayur dan buah sedini mungkin
 
Sayur dan buah tidak hanya kaya serat, tapi juga vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Sayangnya meski bergizi, tidak semua anak mau makan sayur dan buah. Kesulitan ini biasanya timbul karena anak tidak terbiasa mengkonsumsi sayur dan buah, sehingga menganggap rasanya tidak seenak asupan lain.
 
“Kenalkan anak pada berbagai jenis dan rasa sayur serta buah, dan pastikan selalu mengkonsumsinya setiap hari. Namun konsumsi sayur dan buah pada anak tentu tidak sebanyak dewasa. Untuk balita cukup 2-3 sendok makan, jangan sampai lebih banyak dibanding karbohidrat atau protein,” terang Laila.
 
3. Batasi asupan manis
 
Rasa manis sangat disukai anak hingga tak jarang menyebabkannya ketagihan, dan rewel bila tidak diberi. Padahal rasa manis kaya kandungan kalori sehingga berisiko menyebabkan anak obesitas. Hal ini bisa dicegah bila orangtua membatasi asupan manis pada anak
 
“Pastikan anak hanya mengkonsumsi minuman manis satu kali per hari, diimbangi air putih yang lebih banyak. Hal ini berarti orangtua juga harus membatasi asupan makanan cepat saji, yang kaya kalori,” kata Laila. 
 
Kebutuhan kalori pada anak tidak sama bergantung pada usia. Anak usia 7-9 tahun membutuhkan 1.800 kalori, sedangkan pada usia 10-12 tahun kebutuhan meningkat menjadi 2.050 kalori. Untuk memastikan kebutuhan kalori tidak berlebih, orangtua bisa memantaunya tiap 6 bulan, melalui porsi makan dan peningkatan berat badan anak.
 
Tiga langkah tersebut akan membantu anak menentukan pola makannya hingga dewasa. “Memang tidak selalu mudah menerapkannya. Yang penting orangtua tidak menyerah dan menghindari pelarangan, yang justru memancing rasa ingin tahu. Anak boleh mengetahui bagaimana rasa permen dan junk food, namun pastikan lingkungan sekitar tidak memungkinkan anak selalu memperolehnya,” jelas Laila.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com