Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2014, 23:00 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Tergiur dengan beragam khasiat yang dijanjikan, konsumsi suplemen seringkali tak sesuai peruntukkan bahkan tak sedikit yang sekadar ingin coba-coba. Salah kaprah penggunaan suplemen seperti ini bisa mencelakakan tubuh bahkan berisiko kematian jika konsumsinya berlebihan.

"Penggunaan suplemen sebenarnya diizinkan hanya banyak orang yang terpicu suplemen sebagai booster sehingga salah pemakaian. Pemakaian berlebihan bisa berisiko kematian, namun memang hal seperti ini tidak dilaporkan. Sebaiknya konsumsi suplemen harus atas saran dokter, dokter umum pun bisa menyarankan konsumsi suplemen sesuai tujuannya," ungkap Ketua Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK-USU), Aznan Lelo, saat dihubungi Kompas Health, Minggu, (2/2/2014).

Menurut Aznan, konsumsi suplemen sebaiknya memerhatikan tujuan dan penggunanya memahami kandungan suplemen yang tertera di label kemasan. Namun sayangnya yang kerap terjadi adalah penggunaan suplemen tak sesuai tujuan.

Aznan mencontohkan, jika tujuan mengonsumsi suplemen adalah untuk meningkatkan kebugaran, sebaiknya pilih suplemen bentuk kapsul atau tablet dengan kandungan vitamin saja bukan yang lainnya. Meski begitu, menurutnya, untuk meningkatkan kebugaran tubuh, suplemen tak selalu dibutuhkan.

"Cukup makan sayur dan buah setiap hari jika ingin meningkatkan kebugaran," sarannya.

Salah kaprah yang kerap terjadi, lanjut Aznan, dengan tujuan meningkatkan kebugaran agar lebih fit saat bekerja, kandungan suplemen bukan hanya vitamin tapi mengandung ginseng misalnya. Padahal suplemen mengandung ginseng peruntukkannya lebih kepada seks bukan kebugaran tubuh.

"Mereka yang bekerja di kantor, atau pabrik, yang banyak menghabiskan tenaga, jika memang butuh suplemen, kandungan dalam suplemen cukup vitamin C dan vitamin B kompleks," terangnya.

Menurutnya, konsumsi suplemen pada orang yang bekerja berlebihan didasarkan atas kekhawatiran terbentuknya radikal bebas. Radikal bebas berlebihan akibat kebiasaan bekerja yang menghabiskan banyak energi, memang bisa mencelakakan badan. Selain meningkatkan risiko penyakit jantung juga diabetes.

Salah kaprah lain dalam pemilihan suplemen juga kerap ditemui pada suplemen dengan kandungan anti-oksidan. Menurut Aznan, suplemen mengandung satu jenis anti-oksidan tidak akan memberikan manfaat ke tubuh. Kalaupun ingin mendapatkan manfaat dari suplemen mengandung anti-oksidan, penggunanya harus mengonsumsi dengan dosis tinggi. Namun, konsumsi suplemen anti-oksidan berdosis tinggi bisa mencelakakan badan.

Sebaliknya, suplemen anti-oksidan bisa memberi manfaat pada tubuh hanya jika mengandung gabungan anti-oksidan. Campuran beberapa jenis anti-oksidan inilah yang lebih efektif memberikan efek kesehatan.

"Campuran anti-oksidan ini bisa didapatkan dari produk lebah yang mengandung ribuan anti-oksidan. Sementara produk manggis hanya mengandung satu macam anti-oksidan yang kurang bermanfaat untuk tubuh," ungkapnya.

Melalui uji klinis, Aznan beserta tim juga telah membuktikan manfaat lain produk lebah. Salah satu produk lebah yang digunakan dalam risetnya adalah propolis atau campuran getah tanaman sejenis pinus dengan air liur dan lilin lebah. Riset terhadap 106 penderita demam berdarah di Jakarta, yang berlangsung Desember 2009 sampai Maret 2010 tersebut membuktikan, propolis bisa menjadi pendamping dalam terapi penyembuhan Demam Berdarah Dengue (DBD). Dengan proses penyembuhan yang lebih cepat, pasien tidak perlu berlama-lama dirawat di rumah sakit.

Kembali menyoal suplemen, Aznan menyarankan penggunaan suplemen sebaiknya tak asal pilih dan kembali perhatikan tujuan serta kandungannya. Selain suplemen untuk kebugaran, seks, tujuan lain mengonsumsi suplemen di antaranya untuk mengurangi kecemasan, juga suplemen untuk tujuan kecantikan seperti membuat kulit mulus, tubuh langsing, dan lainnya.

Untuk beberapa tujuan tersebut, Aznan menegaskan agar konsumen lebih berhati-hati memilih suplemen. Sebagai contoh, lanjutnya, jika ingin mengatasi kecemasan, sebaiknya gunakan suplemen mengandung ekstrak buah pala yang bisa mengurangi rasa cemas. Pemahaman tepat mengenai suplemen dengan memerhatikan tujuan dan kandungannya akan mencegah penggunaan suplemen secara asal yang berisiko terhadap kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com