Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2014, 16:25 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Penyakit ginjal kronik (PGK) atau penyakit penurunan fungsi ginjal berpotensi merugikan negara hingga lebih dari Rp 7 triliyun. Khususnya dengan implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang artinya biaya pembiayaan kesehatan ditanggung oleh negara.
 
"Ini karena pasien PGK harus melakukan hemodialisis setiap hari untuk membersihkan racun tubuh yang seharusnya menjadi tugas ginjal," jelas Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) Dharmeizar dalam diskusi kesehatan SEHATi Bicara, Rabu (5/2/2014) di Jakarta.
 
Dharmeizar menjelaskan, untuk rumah sakit tipe C, rata-rata seorang pasien membutuhkan biaya Rp 850 ribu untuk satu kali hemodialis. Sehingga dalam satu bulan dibutuhkan biaya sekitar Rp 6,8  juta. Berarti dalam satu tahun dibutuhkan 81,6 juta. 
 
Padahal, diperkirakan jumlah pasien dengan PGK di Indonesia mencapai 96.000 jiwa. "Jika diasumsikan semua pasien menjalani terapi hemodialisis maka jumlah yang harus dibayarkan negara akan mencapai Rp 7.833.600.000," kata dokter spesialis ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) ini.
 
Belum lagi, lanjut dia, pasien PGK juga membutuhkan kepatuhan yang tinggi dalam menjalani terapi hemodialisis. Pasalnya terapi ini perlu dilakukan teratur dengan jadwal yang sudah ditentukan. Jika tidak, maka fungsi ginjal akan bertambah buruk.
 
Oleh karena itu, dibutuhkan cara lain yang lebih efektif untuk mengobati PGK. Dharmeizar mengatakan, standar emas pengobatan PGK saat ini adalah transplantasi ginjal. Dengan metode ini, pasien PGK mendapat ginjal baru dari donor.
 
Menurut dia, transplantasi ginjal memberikan banyak keuntungan karena sudah terbukti lebih baik dibandingkan dengan hemodialis dari segi prosedur, ketergantungan pada fasilitas medik, dan peningkatan kualitas dan perbaikan kualitas hidup.
 
Endang Susalit, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, mengatakan, transplantasi ginjal memang membutuhkan biaya lebih tinggi di awal prosedur. Namun setelah enam bulan biasanya biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan berangsur turun hingga terhitung lebih murah daripada hemodialis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com